Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Sambut Hari Bhayangkara, Aneka Layanan Publik Dihadirkan Dalam Car Free Day Polda Kepri
    53 menit lalu
    Tuntaskan Segala Persoalan Pelaku Usaha, BP Batam Lanjutkan Roadshow ke Palaku Usaha
    5 jam lalu
    Bupati Bintan Fasilitasi Peternak dengan Perusahaan Unggas, Harga Jual Ayam Hidup Disepakati
    7 jam lalu
    Kasus Penganiayaan ART di Batam: Polisi Amankan Terduga Pelaku
    8 jam lalu
    Pemko Batam Intensifkan Penertiban Reklame Ilegal, Sudah 457 Papan Reklame Dibongkar
    8 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Legenda Panahan Indonesia Hadir Dalam Pelatihan Pelatih Panahan Perpani Batam
    31 menit lalu
    Bintan Kembali Jadi Tuan Rumah Ajang Balap Sepeda Internasional
    7 jam lalu
    Pendaftaran Murid Baru SMP di Batam Dimulai
    8 jam lalu
    Lomba Bertutur SD/MI Tanjungpinang, Siswi SDIT Tunas Ilmu Juara
    3 hari lalu
    Literasi Digital Untuk Tangkal Bahaya Narkoba di Era Teknologi
    4 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Pekajang, Lingga
    2 hari lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    3 minggu lalu
    Pulau Basing, Tanjungpinang
    4 minggu lalu
    Tari Persembahan: Simbol Kehormatan dalam Budaya Melayu
    4 minggu lalu
    Pulau Pemping, Batam
    4 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    6 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    6 bulan lalu
    Hunting Photo Malam di Washington, DC
    11 bulan lalu
    “Monumen Iwo Jima”
    12 bulan lalu
    #Full “Berkah Qurban di Kandangberkah.id ” | NGOBROL EVERYWHERE ❗
    1 tahun lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Menkes: Kasus Cacar Monyet Varian 1B Belum Terdeteksi di Indonesia
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2016 - 2024 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
VOA Indonesia

Menkes: Kasus Cacar Monyet Varian 1B Belum Terdeteksi di Indonesia

Admin
Editor Admin 10 bulan lalu 364 disimak
Sebar
Seorang penumpang berjalan melewati spanduk yang menginformasikan tentang Cacar Monyet (MPOX) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, 26 Agustus 2024. (YASUYOSHI CHIBA / AFP)Disediakan oleh GoWest.ID
300
SEBARAN
ShareTweetTelegram

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sejauh ini kasus cacar monyet (monkey pox/mpox) yang terdeteksi di Indonesia adalah varian 2B; dan Indonesia tidak akan menutup pintu bagi pendatang.


MENTERI Kesehatan Budi Gunadi menjelaskan, varian baru cacar monyet yang menyebabkan WHO menaikkan status penyakit tersebut menjadi public health emergency of international concern adalah varian baru yang disebut varian 1B, yang memiliki tingkat fatalitas 10 persen. Sedangkan tingkat fatalitas untuk varian 2B mencapai 0,1 persen.

“Varian 1B ini belum menyebar ke mana-mana kecuali dua negara yaitu Swedia dan Thailand yang lainnya di Afrika. Kenapa? Karena mereka juga datang dari Afrika,” ungkap Menkes Budi, usai mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8).

Masyarakat diminta Budi untuk selalu waspada, namun juga tidak panik. Mengingat penularan cacar monyet ini tidak semudah COVID-19. Penularan cacar monyet ini katanya 95 persen disebabkan oleh kontak seksual dan umumnya terjadi di kelompok tertentu saja.

Untuk kondisi dan situasi di tanah air sendiri, cacar monyet sudah mulai terdeteksi sejak tahun 2022. Hingga 2024, kata Budi sudah terdeteksi sebanyak 88 kasus dengan varian 2B yang terdapat di Pulau Jawa dan Kepulauan Riau.

“Tapi paling banyak terjadi di tahun 2023 ada sekitar 73 kasus. Di tahun 2024 sendiri itu ada 14 kasus yang kita sudah konfirmasi positif dari awal tahun. Daerahnya semuanya di Jawa plus Kepulauan Riau. Tapi sejak WHO menaikkan kembali statusnya di Agustus 2024, kita ada 11 suspect tapi semuanya negatif. Jadi sesudah di tes PCR, negatif. Dari 88 kasus ini 100 persen sembuh, karena 100 persen mereka adalah variannya 2B, kita sudah genome sequencing semuanya,” jelasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan meningkatkan surveilance d iberbagai pintu masuk di Indonesia untuk mencegah penyebaran cacar monyet dari luar negeri. (Biro Setpres)

Khusus untuk tahun ini, pemerintah akan mendatangkan 1.600 dosis vaksin cacar monyet yang didatangkan dari Denmark. Tidak seperti vaksin COVID-19, vaksin cacar monyet memang tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum, namun bagi kelompok yang berisiko tinggi dan membutuhkannya seperti petugas laboratorium, petugas kesehatan dan lain-lain.

“Memang vaksin ini bukan untuk masyarakat umum, karena penularannya bukan seperti ini (lewat udara) penularannya benar-benar harus ada kontak seksual 95 persen, sama seperti HIV/AIDS. Dan saya rasa tidak akan sebanyak COVID-19 karena penularannya harus ada kontak fisik. Semua yang kita temukan, di Indonesia itu disebabkan adanya kontak fisik,” tuturnya.

Pemerintah pun, katanya belum berencana melakukan pembatasan pengunjung dari negara tertentu meskipun varian 1B sudah menyebar ke Swedia dan Thailand.

“Tidak ada (pembatasan), karena memang WHO juga tidak menganjurkan adanya diskriminasi dari orang-orang yang datang, dan benar pengalaman kita kalau ditutup masuknya bisa dari titik lain juga. Lebih baik adalah surveilansnya ditingkatkan saja,” tambahnya.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan berkembangnya penyakit cacar monyet dari endemik di Afrika menjadi epidemi disebabkan adanya pengabaian terutama dari negara maju yang seakan tidak terlalu peduli dengan penyakit tersebut. Menurutnya, hal ini harus dijadikan pelajaran oleh semua pihak.

Meski begitu, Dicky meyakini sampai saat ini potensi cacar monyet untuk bisa menjadi pandemi sangat kecil kemungkinannya.

“Tentu, kalau bicara potensi pandemi kecil karena apa? Karena ini bukan penyakit baru, vaksin pun yang efektif ada dan penularannya tidak mudah, harus ada kontak erat langsung. Berbeda dengan COVID-19 yang umumnya kalau bicara pandemi sebetulnya dalam sejarahnya kalau pandemi selain penyakitnya baru, ditularkan juga cenderung utamanya melalui udara. Selain itu ada juga yang lewat air, seperti kolera yang menjadi wabah besar,” ungkap Dicky.

Mengingat pergerakan masyarakat secara global sudah sangat masif, masuknya varian cacar monyet 1B ini tinggal menunggu waktu saja. Maka dari itu, pemerintah menurut Dicky harus melakukan berbagai langkah penting untuk mengantisipasi ini seperti menyiapkan alat deteksi, diagnosis serta penangannya dengan baik dan meresponnya dengan cepat agar tidak mudah menyebar di tanah air dan menjadi ancaman bagi kelompok yang paling rawan seperti anak dan ibu hamil.

“Meningkatkan deteksinya, meningkatkan penguatan di pintu masuk, tidak harus ditutup, tetapi juga skriningnya terutama untuk orang-orang yang datang dari negara terdampak dan tentu ini juga harus ditingkatkan dengan penguatan sistem deteksi di dalam negeri terutama pada kelompok yang masuk ke dalam kategori berisiko tinggi seperti laki-laki suka laki-laki, dan penjual dan pembeli seks termasuk ya. Supaya ini bisa menjangkau mereka sehingga tidak makin meluas dan penerapan strategi vaksinasi cincin ini juga penting,” tutupnya. 

[gi/ka]

Pilihan Artikel untuk Anda

Gubernur Kepri Tegaskan Status Pulau Pekajang Adalah Wilayah Kepri

Pulau Pekajang, Lingga

Lomba Bertutur SD/MI Tanjungpinang, Siswi SDIT Tunas Ilmu Juara

Lufthansa Dinobatkan sebagai Maskapai Paling Ramah Keluarga di Dunia

Literasi Digital Untuk Tangkal Bahaya Narkoba di Era Teknologi

Kaitan kepri, Mpox, singapura, virus
Admin 28 Agustus 2024 28 Agustus 2024
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Menjawab Mengapa Amerika Serikat Hanya Punya Dua Partai Politik
Artikel Selanjutnya Kelompok Hak Asasi Minta Polisi Bebaskan Lebih 200 Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Legenda Panahan Indonesia Hadir Dalam Pelatihan Pelatih Panahan Perpani Batam
Sports 31 menit lalu 24 disimak
Sambut Hari Bhayangkara, Aneka Layanan Publik Dihadirkan Dalam Car Free Day Polda Kepri
Artikel 53 menit lalu 38 disimak
Tuntaskan Segala Persoalan Pelaku Usaha, BP Batam Lanjutkan Roadshow ke Palaku Usaha
Artikel 5 jam lalu 66 disimak
Bupati Bintan Fasilitasi Peternak dengan Perusahaan Unggas, Harga Jual Ayam Hidup Disepakati
Artikel 7 jam lalu 81 disimak
Bintan Kembali Jadi Tuan Rumah Ajang Balap Sepeda Internasional
Sports 7 jam lalu 84 disimak

POPULER PEKAN INI

Pelebaran Jalan di Batuaji Masih Dilakukan
Artikel 3 hari lalu 348 disimak
DPRD dan Pemko Batam Sahkan Perda Penyelenggaran Angkutan Umum Berbasis Jalan
Artikel 4 hari lalu 323 disimak
Sidak ke RSUD Embung Fatimah, Wako Batam Dalami Dugaan Kasus Penolakan Pasien
Artikel 4 hari lalu 317 disimak
Pulau Pekajang, Lingga
Wilayah 2 hari lalu 312 disimak
Bapenda Batam Fokus Tagih Pajak Reklame
Artikel 3 hari lalu 282 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?