SEORANG teknisi internet bernama Febriandi Alamsyah di Tanjungpinang, harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RS RAT) dalam kondisi kritis. Ia tersengat aliran listrik saat memperbaiki jaringan di tiang listrik depan SMPN 7, Jalan Adi Sucipto, Tanjungpinang, pada Selasa (3/9/2024) kemarin.
Insiden nahas ini terjadi saat ia sedang menjalankan tugas rutinnya, yakni memperbaiki jaringan internet di tiang listrik depan SMPN 7 Tanjungpinang.
Saat berada di ketinggian, tanpa diduga Febriandi tersengat aliran listrik bertegangan tinggi. Sengatan listrik tersebut menyebabkan luka bakar yang cukup parah di kedua tangannya, mulai dari pergelangan tangan hingga ke bahu. Tidak hanya itu, bagian belakang lehernya juga mengalami luka bakar yang cukup luas.
Akibat sengatan tersebut, Febriandi seketika kehilangan kesadaran dan tubuhnya menegang akibat kontraksi otot yang kuat.
Rekan kerja Febriandi yang berada di bawah saat kejadian, segera meminta bantuan warga sekitar untuk menurunkan korban. Dengan hati-hati, mereka berhasil mengevakuasi Febriandi dari tiang listrik dan membawanya ke rumah sakit menggunakan ambulans. Setibanya di IGD RS RAT, tim medis langsung melakukan tindakan pertolongan pertama untuk menstabilkan kondisi Febriandi.
Dokter Nia Apriyanti, yang menangani kasus Febriandi, menjelaskan bahwa saat pertama kali tiba di rumah sakit, kondisi korban sangat mengkhawatirkan.
“Selain luka bakar yang cukup parah, Febriandi juga mengalami syok akibat sengatan listrik,”ujar dr. Nia.
“Kami langsung memberikan cairan infus dan obat-obatan untuk meredakan rasa sakit dan mencegah terjadinya infeksi,” lanjutnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tim medis menemukan bahwa selain luka bakar, Febriandi juga mengalami nyeri hebat di bagian kepala belakangnya.
“Kami menduga ada kemungkinan terjadi benturan saat korban jatuh atau akibat kontraksi otot yang kuat saat tersengat listrik,” tambah dr. Nia.
Untuk memastikan kondisi tulang lehernya, Febriandi kemudian dilakukan pemeriksaan rontgen.
“Kami telah memasang colar neck untuk menjaga stabilitas tulang leher korban,” jelas dr. Nia. “Hasil rontgen menunjukkan bahwa tidak ada retakan pada tulang leher, namun kami tetap harus memantau perkembangan kondisinya secara ketat.”
Meskipun saat ini Febriandi sudah siuman dan kondisinya berangsur membaik, ia masih mengalami kesulitan untuk mengingat kejadian yang dialaminya.
“Korban masih merasa sangat lemas dan nyeri di seluruh tubuhnya,” ungkap dr. Nia.
“Kami akan terus memberikan perawatan intensif kepada Febriandi hingga kondisinya benar-benar pulih.”
(nes)