DATA dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kecepatan angin saat badai terjadi di Batam beberapa hari kemarin, mencapai 29 knot. Kecepatan angin tersebut dikategorikan sebagai angin ekstrem dan menyebabkan banyak pohon tumbang di Batam.
Kepala Disperakimtan Batam, Eryudhie Priadi, mengungkapkan bahwa meskipun pohon-pohon yang tumbang tersebut tampak sehat dan kuat, badai dengan angin kencang yang melanda pada Selasa malam (17/9) menyebabkan beberapa pohon tumbang dan patah.
“Pohon-pohon yang kami tinjau kembali pasca-badai, tidak tergolong tua atau kering, melainkan pohon sehat,” jelas Eryudhie.
Setelah badai, tim Disperakimtan langsung bergerak melakukan pengecekan dan penanganan di sekitar 30 titik terdampak, termasuk kawasan Taman Raya, SMP 12 Batam, dan Ruko Bandar Sri Mas.
“Kami memastikan tidak ada jalan yang terblokir dan arus lalu lintas tetap lancar. Pembersihan dilakukan keesokan harinya,” tambahnya.
Disperakimtan juga memiliki protokol cepat tanggap terhadap kejadian pohon tumbang, bekerja sama dengan dinas terkait, termasuk Pemadam Kebakaran (Damkar) dan BP Batam. Warga juga dapat melaporkan kejadian pohon tumbang melalui call center yang disediakan, yaitu +62 812-9666-6129, dengan cara mengirim foto atau informasi lokasi kejadian untuk penanganan segera.
(sus)