KELANGKAAN gas Elpiji 3 kilogram yang terjadi di beberapa wilayah Kota Batam akhir-akhir ini, mendapat perhatian khsusus dari pihak pemerintah.
Pemerintah Kota Batam menggelar rapat koordinasi bersama Disperindag Kota Batam, Pertamina dan stakeholder Forkopimda Kota Batam untuk membahas solusi atas kelangkaan gas tersebut.
Pjs Walikota Batam, Andi Agung menegaskan komitmen pemerintah untuk menindaklanjuti permasalahan ini agar tidak terulang dan memastikan pasokan gas berjalan lancar ke masyarakat.
“Mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram dan kita bersama mencari solusi menindaklanjuti bersama Disperindag dan stakeholder atas persoalan tersebut,” kata Andi Agung, Kamis (26/9).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Batam, Gustian Riau menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi ke 2.400 pangkalan gas di Batam.
“Kelangkaan gas bukan disebabkan oleh kurangnya stok, melainkan cepat habisnya pasokan di lapangan. Untuk mengatasi situasi ini, operasi pasar dan penambahan kuota gas di pangkalan telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.
Gustian menambahkan bahwa saat ini semua pangkalan gas telah terisi penuh dan meminta masyarakat untuk menghindari panic buying.
“Penggunaan satu tabung gas elpiji bisa bertahan hingga dua minggu, jadi belilah sesuai kebutuhan,” imbaunya.
Ia juga mengingatkan melalui pemberitahuan agar pangkalan tidak menjual gas elpiji di luar prosedur yang telah ditetapkan.
“Jika masih ditemukan pengecer yang melanggar, masyarakat diminta melaporkannya ke pihak berwajib,” ujarnya
Dengan langkah ini, Pemko Batam berupaya memastikan distribusi gas elpiji berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang ada demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami terus berupaya dan memastikan distribusi gas elpiji di kota Batam berjalan lancar smapia ke masyarakat,” tutupnya. (*)