Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
    21 jam lalu
    Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
    21 jam lalu
    Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
    22 jam lalu
    Kunjungi Batam, Menteri Luar Negeri Singapura Perkuat Hubungan Investasi
    22 jam lalu
    Perubahan Fungsi Lahan di Batam Penyebab Utama Invasi Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Warga
    1 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
    21 jam lalu
    (Rencana) Incinerator Sampah di Batam
    4 hari lalu
    PORKOT Batam VI Resmi Digelar
    4 hari lalu
    SMAN 27 Resmi Berubah Jadi SMKN 12 Batam
    4 hari lalu
    Rotan Pemukul Bocah
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Jemaja
    3 jam lalu
    3
    Pantai Pelawan, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Kundur
    1 minggu lalu
    Pulau Karimun Besar
    2 minggu lalu
    Sulaiman Abdullah
    2 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
VOA Indonesia

Jelang Akhir Tahun, Defisit APBN Kian Melebar

Editor Admin 10 bulan lalu 381 disimak
Menkeu Sri Mulyani saat menyampaikan Kinerja APBN pada Juli 2024. (Ghita Intan/VOA)Disediakan oleh GoWest.ID

PEMERINTAH melaporkan defisit yang kian melebar pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Oktober 2024.


MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (8/11) melaporkan defisit pada APBN per Oktober 2024 sebesar Rp 309,2 triliun atau 1,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Meski semakin melebar, Sri menuturkan bahwa defisit yang terjadi pada anggaran negara tersebut masih relatif terkendali.

“Ini masih lebih kecil dibandingkan pagu defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan bersama-sama dengan DPR. Seperti diketahui untuk APBN 2024 postur yang sudah ditetapkan dalam UU, defisit adalah dirancang dengan 2,29 persen dari PDB. Ini berarti defisitnya masih lebih kecil dibandingkan yang ada di dalam APBN UU,” ungkap Sri Mulyani.

Terjadinya defisit ini disebabkan oleh penerimaan negara yang jauh lebih rendah daripada belanja pemerintah. Menkeu menjelaskan hingga Oktober 2024 pendapatan negara telah mencapai Rp2.247,5 triliun atau 80,2 persen dari target APBN tahun ini. Jumlah tersebut, katanya, naik tipis 0,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan dari sisi belanja negara, menurutnya, APBN telah membelanjakan Rp2.556,7 triliun atau 76,9 persen daripada pagu anggaran tahun ini..

“Kalau dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan belanja negara ini sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu 14 ,1 persen year on year dan ini memberikan dampak perekonomian yang cukup baik,” katanya.

Meski terjadi defisit, Sri menjelaskan dari sisi keseimbangan primer masih terjadi surplus sebesar Rp97,1 triliun.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Hendry mengungkapkan defisit kali ini terjadi karena pos-pos penting penerimaan negara yang kerap diandalkan tidak lagi memiliki performa.

Selain itu, katanya, pada saat yang bersamaan pemerintah memacu belanjalebih cepat dari tahun-tahun biasanya, mengingat tahun ini adalah tahun politik. Ia pun memperkirakan kemungkinan defisit APBN melebihi target yang sudah ditentukan bisa terjadi karena pertumbuhan penerimaan negara masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Jadi dengan melihat pola saat ini, saya kira peluang defisit anggaran berada pada target atau bahkan sedikit berada di atas target misalnya 2,3 persen itu masih mungkin akan terjadi, apalagi kita perhatikan di sisi penerimaan akan tergantung dari bagaimana kondisi perekonomian di akhir tahun nanti. Apakah kemudian pemerintah bisa memberikan stimulus untuk kemudian menggerakan perekonomian sehingga setoran dari pajak aktivitas perekonomian bisa lebih tinggi atau tidak itu yang kemudian akan juga ikut menentukan dari sisi pendapatan,” ungkap Yusuf.

Menurutnya langkah cepat dari Menkeu Sri yang menginstruksikan pemangkasan biaya perjalan dinas semua kementerian/lembaga minimal 50 persen dapat dipahami. Namun, menurutnya, langkah ini tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap penerimaan negara.

Ke depan, katanya, pemerintah dapat melakukan ekstensifikasi perpajakan untuk dapat mendongkrak penerimaan negara. “Jadi pemerintah perlu membuka opsi yang sebenarnya punya peluang untuk menarik pendapatan lebih besar dibandingkan dengan penghematan yang dari ukurannya tidak terlalu signifikan terhadap total belanja. Kalau misalnya tidak memungkinkan untuk menarik ekstensifikasi melalui pajak orang kaya, pemerintah juga sebenarnya bisa mengambil opsi melakukan penyesuaian pada layer tarif pajak perorangan untuk pendapatan tertentu, misalnya di atas Rp1 miliar , saat ini sekitar 35 persen secara tarif pajaknya dan itu mungkin bisa dipecah lagi dengan komponen yang lebih besar,” jelasnya.

Menurutnya, 80 persen program pembangunan negara memang dibiayai oleh pajak. Maka dari itu, menurutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) belum bisa secara signifikan mendanai berbagai program pemerintah. Yusuf mengatakan, opsi lainnya adalah penarikan utang.

“Maka saya kira opsi pendanaan alternatif misalnya melalui penarikan utang, tetapi saya kira kalau penarikan utang ada konsekuensi terutama konsekuensi politik misalnya, apakah kemudian ini akan popular bagi pemerintahan dan juga misalnya melihat pada komponen utang yang secara rasio relatif masih besar jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Jadi hal-hal seperti ini yang tidak akan mudah bagi pemerintah untuk dieksekusi alternatif pendanaan tetapi realita di lapangan pemerintah di tahun depan masih akan mengandalkan utang sebagai tambahan pendanaan yang tidak bisa dibiayai semuanya melalui pajak,” katanya.

Sementara itu, ekonom Indef Tauhid Ahmad memproyeksikan bahwa defisit APBN hingga akhir tahun nanti tidak akan melebihi target yang sudah dipatok 2,29 persen. Menurutnya, penghematan atau efisiensi dari sisi pemangkasan biaya perjalanan dinas masih bisa sedikit mengerem defisit APBN tahun ini.

“Dengan adanya tindakan pengereman belanja untuk perjalanan dinas, itu bisa jadi di bawah 2,29 persen. Jadi yang dikunci belanjanya sekarang, jadi dia mengurangi beban-beban tadi dalam rangka konsolidasi dan kepatuhan fiskalnya terjadi. Ini sangat karakter Bu Sri Mulyani, yang kalau penerimaan negara katakanlah tidak sesuai prediksi dia, maka agar konsisten konsolidasi fiskal tercapai belanja negaranya dikurangi,” ungkap Tauhid.

Tauhid memproyeksikan pemerintah akan melakukan berbagai ekstensifikasi dan intensifikasi di sektor perpajakan guna mendongkrak penerimaan negara.
“Kalau intensifikasi ya dengan kepatuhan, perluasan basis pajak, pengadilan pajak, penegakan hukum dan sebagainya. Bahkan yang baru ada penguatan hidden economy yang katakanlah loss pajaknya cukup tinggi sehingga sekarang ada badan intelijen keuangan untuk melihat potensi-potensi loss dari ekonomi yang tidak menghasilkan penerimaan negara. Saya kira itu akan dilakukan di tahun di depan, dan itu kemungkinan akan bisa mendongkrak penerimaan negara mungkin bisa di atas 10 persen, tapi itu butuh extra effort agar itu terjadi,” jelasnya.

Dengan besaran defisit di APBN 2025 yang dipatok lebih tinggi yakni 2,5 persen terhadap PDB, Tauhid mengatakan bahwa fiskal dalam anggaran negara akan semakin ketat. Apalagi, program unggulan Prabowo makan siang bergizi akan mulai dijalankan.

“Kalau kita lihat kenapa defisitnya nambah kan memang tahun depan baru mulai program besar-besarannya presiden baru, sehingga kalau menunggu kenaikan pajaknya besar maka khawatir banyak program yang tidak tercapai sehingga 2025 sudah mulai tancap gas sepenuhnya dengan defisit yang menurut saya besar 2,5 persen,” pungkasnya. 

[gi/ab]

Kaitan apbn, defisit
Admin 14 November 2024 14 November 2024
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria: Judi Online Musuh Publik Nomor Satu di Indonesia
Artikel Selanjutnya Proyek Rempang Eco City: Tanda Tangan yang Menimbulkan Pertanyaan

APA YANG BARU?

Pulau Jemaja
Wilayah 3 jam lalu 87 disimak
Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
Budaya 21 jam lalu 175 disimak
Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
Artikel 21 jam lalu 176 disimak
Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
Artikel 21 jam lalu 184 disimak
Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
Artikel 22 jam lalu 184 disimak

POPULER PEKAN INI

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 6 hari lalu 1.3k disimak
Polisi Amankan Pengemudi Kijang Usai Tabrak Motor di Tanjungpinang
Artikel 3 hari lalu 447 disimak
Tiga Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditangkap Karena Penggelapan Mobil Rental
Artikel 3 hari lalu 444 disimak
Rapat Paripurna Perubahan APBD dan Perda Lingkungan Hidup di Batam
Artikel 3 hari lalu 439 disimak
(Rencana) Incinerator Sampah di Batam
Catatan Netizen 4 hari lalu 425 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?