KEPALA Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengumumkan bahwa sekitar 300 guru honorer yang saat ini berada di bawah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan segera dialihkan statusnya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemko Batam.
Dalam pernyataannya pada Selasa (10/12/2024), Tri Wahyu mengungkapkan bahwa para guru honorer tersebut sedang mengikuti proses seleksi untuk menjadi PPPK.
“Kami sedang fokus pada pemindahan status guru honorer daerah menjadi guru PPPK, baik secara penuh maupun paruh waktu,” jelasnya.
Peralihan status ini, menurut Tri Wahyu, sejalan dengan rencana untuk menambah tenaga pengajar di tingkat SD dan SMP di Batam. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang berupaya memperbaiki infrastruktur di sekolah-sekolah. Ini termasuk penambahan atau pemadatan rombongan belajar (rombel).
“Saat ini, kami belum menambah jumlah guru. Pertumbuhan guru masih stagnan karena fokus kami adalah perubahan status dari honorer menjadi PPPK,” tuturnya.
Tri Wahyu berharap, pada tahun 2025, akan ada kebijakan baru untuk menambah jumlah guru mengingat Kota Batam masih kekurangan sekitar 700 guru.
Ia menjelaskan bahwa kondisi rombel saat ini sudah melebihi kuota ideal.
“Idealnya, di SD terdapat 28 siswa per kelas, namun sekarang rata-rata mencapai 40 siswa. Sementara di SMP, seharusnya 32 hingga 36 siswa, namun kini bisa mencapai 50 siswa per kelas. Jika rombel dapat kembali ke kondisi ideal, jumlah guru yang dibutuhkan juga akan meningkat,” pungkasnya.
(sus)