KOTA Batam telah ditunjuk sebagai lokasi percobaan untuk program makan bergizi gratis oleh pemerintah pusat, yang akan dimulai pada tahun 2025. Penunjukan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, dalam acara bakti sosial yang berlangsung pada Kamis (12/12/2024).
Menurut Tri, Batam adalah salah satu dari 100 kota di Indonesia yang terpilih untuk menjalankan inisiatif ini, yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Untuk mendukung program tersebut, Dinas Pendidikan Batam telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 99 miliar.
“Saat ini kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program ini,” sebut Tri.
Ditambahkan, sekitar 213.700 peserta didik di tingkat TK, SD, dan SMP di Batam akan menerima manfaat dari program makan bergizi gratis ini. Menurut Tri, penting untuk merancang berbagai pola penyediaan makanan gratis di sekolah-sekolah.
“Upaya kami terus berlanjut untuk mempelajari cara pelaksanaan program ini, seperti yang dilakukan oleh Bakamla Zona Barat hari ini,” ungkapnya.
Salah satu pola yang sedang dipelajari adalah kolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta masyarakat sekitar.
“Kami mempertimbangkan untuk melibatkan kantin sekolah dan UMKM dalam penyediaan makanan gratis untuk siswa,” tuturnya.
Tri juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mengeksplorasi kemungkinan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan makanan bagi siswa.
“Kami mempelajari hal ini sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 018, Nurmala, menyatakan kegembiraannya terhadap program ini. Menurutnya, ini adalah kali pertama kegiatan makan bergizi gratis dilaksanakan di sekolahnya.
“Harapan kami, program ini dapat berlanjut, mengingat banyak anak yang setiap hari membawa bekal makanan yang terbatas ke sekolah,” katanya.
Nurmala juga mencatat bahwa banyak siswa hanya membawa nasi, dan beberapa bahkan tidak membawa bekal karena mengaku sudah makan di rumah.
Namun, ia mengungkapkan kekhawatirannya tentang kebenaran klaim tersebut, mengingat banyak anak hanya membawa bekal sederhana.
“Dengan adanya program makanan bergizi gratis ini, kami berharap semua siswa bisa mendapatkan asupan gizi yang baik, setidaknya sekali dalam sehari,” tutupnya.
(sus)