KOTA Tanjungpinang kembali dilanda banjir rob di berbagai wilayah, termasuk Jalan Pelantar 2 dan area sekitar pasar. Genangan air tidak hanya merendam jalan menuju Pelabuhan, tetapi juga mengganggu aktivitas belanja masyarakat.
Air laut meluap dan memasuki pertokoan di sekitar lokasi, menciptakan kondisi yang sulit bagi para pedagang dan pengunjung. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa warga harus melintasi genangan air dengan sangat hati-hati. Salah satu warga mengungkapkan, banjir seperti ini sangat menyulitkan mereka untuk beraktivitas.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Rizqi Nur Fitriani, menjelaskan bahwa beberapa daerah di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang memiliki potensi tinggi untuk mengalami banjir rob.
Di Kabupaten Bintan, wilayah pesisir seperti Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, dan Bintan Timur teridentifikasi sebagai daerah yang terdampak. Sementara itu, di Kota Tanjungpinang, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Kota, dan Bukit Bestari juga berpotensi terkena dampak serupa.
Rizqi menyebutkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh Perigee-Syzygy (PGG), di mana bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, yang terjadi pada 12 Desember. Ia memprediksi bahwa pasang maksimum akan terjadi antara pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, dan meminta warga pesisir untuk waspada terhadap kemungkinan banjir rob dalam waktu dekat.
Sementara itu, Kepala BPBD Tanjungpinang, Yamin menyebut bahwa beberapa area yang rawan banjir rob di kota Tanjungpinang meliputi Puspandari, Pelantar 1 dan 2, Kampung Kolam, Sei Jang, Pantai Impian, Kampung Bulang, dan Rawasari.
“Kami terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada,” kata Yamin.
Warga diingatkan untuk menghindari kawasan rawan banjir dan selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang agar dapat mengantisipasi dampak lebih lanjut dari banjir rob ini.
(nes)