BP Batam menetapkan target untuk merealisasikan investasi sebesar Rp60 triliun pada tahun 2025, meningkat signifikan dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp40 triliun. Fokus utama akan diarahkan pada pengembangan kawasan strategis serta sektor manufaktur dan jasa sebagai pilar utama pencapaian target ini.
Ariastuty Sirait, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, menjelaskan bahwa pengembangan Kawasan Strategis akan menjadi landasan bagi sarana dan prasarana yang mendukung investasi.
“Kami berkomitmen menjadikan Batam sebagai destinasi unggulan untuk investasi. Berbagai langkah akan kami ambil untuk memaksimalkan pertumbuhan investasi,” ungkap Ariastuty.
Beberapa sektor yang diharapkan dapat memperkuat nilai investasi di Batam meliputi industri manufaktur seperti mesin, elektronik, instrumen kedokteran, dan peralatan listrik. Selain itu, industri kapal dan peralatan minyak, perangkat lunak komputer, serta semikonduktor juga akan menjadi fokus utama.
BP Batam juga intensif dalam mengembangkan industri jasa, mencakup logistik, pariwisata, serta sektor kesehatan dan pendidikan.
“Kami mencatat pertumbuhan investasi yang positif pada kuartal ketiga 2024. Hal ini memberikan harapan untuk pertumbuhan ekonomi Batam yang lebih baik,” tambahnya.
Singapura mencatatkan nilai investasi tertinggi di Batam dengan total Rp1,91 triliun pada kuartal III 2024, diikuti oleh Tiongkok yang berkontribusi Rp1,69 triliun dalam Penanaman Modal Asing (PMA).
BP Batam berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan dan sarana pendukung lainnya, demi mencapai target investasi yang telah ditetapkan.
(sus)


