EFEK dari hujan deras yang melanda sebagian besar Kota Batam pada Senin (5/5/2025) kemarin, juga dirasakan oleh anak-anak pelajar dan guru di SMP 28 Kota Batam di yang terletak di perumahan Taman Raya, Batam Kota.
Setelah hampir tujuh tahun lebih tak tersentuh banjir, SMP Negeri 28 Batam kembali terendam air hujan yang bersumber dari luapan parit/ saluran air didepan sekolah tersebut.
Dari vidoe yang beredar di jejaring media sosial, air menggenangi halaman sekolah ini setinggi pinggang anak remaja.
Tak ayal air yang meluap itu dengan mudahnya menerobos masuk ke ruang kelas, dan membuat panik siswa yang sedang belajar.
Selain ruang kelas, airpun masuk juga ke ruang majelis guru. Air berwarna coklat tersebut dengan bebasnya merendam ruangan yang banyak dipenuhi barang kegitan belajar mengajar sekolah tersebut.
Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah memberikan kebijakan untuk mempercepat siswanya pulang kerumah setelah hujan reda.
Diketahui, penyebab terendamnya sekolah tersebut adalah saluran drainase yang tersumbat di sekitar kawasan Botania.
Air yang seharusnya mengalir lancar ke saluran pembuangan utama justru meluap dan mengarah ke area sekolah yang cukup rendah.
Informasi dari lapangan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, telah berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran (Damkar) untuk membantu penyedotan air dan membersihkan sisa banjir di area sekolah.
Sementara itu, penanganan drainase yang tersumbat sedang ditangani oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam.
Pembersihan sedimen dan sampah di saluran air ditargetkan rampung secepatnya agar genangan tak kembali terjadi.
Warga sekitar berharap persoalan drainase di Botania bisa diselesaikan secara menyeluruh, mengingat kawasan ini kerap menjadi langganan genangan saat hujan deras turun. (*)