LIONEL Messi dan Cristiano Ronaldo, dua ikon sepak bola yang telah menguasai panggung dunia selama dua dekade, kini berada di fase akhir karier mereka dengan tantangan baru.
Keduanya telah meninggalkan Eropa untuk menjelajahi liga baru, namun hanya Messi yang berhasil meraih trofi setelah kepergiannya dari Paris Saint-Germain.
Pemain asal Argentina ini sukses membawa Inter Miami ke posisi teratas Major League Soccer (MLS) musim lalu, meski ambisi mereka terhenti di babak play-off, menunjukkan bahwa dominasi di musim reguler saja tidak cukup untuk meraih gelar.
Seiring berjalannya musim ini, Messi tampak frustrasi. Salah satu momen yang mencolok terjadi setelah kemenangan 4-1 melawan New York Red Bulls di Chase Stadium, di mana ia langsung menuju ruang ganti tanpa merayakan gol keempatnya. Pelatih Javier Mascherano menilai sikap tersebut muncul dari standar tinggi yang diterapkan Messi terhadap dirinya dan tim. Setelah bertahun-tahun bersaing di level tertinggi, rasa kecewa terhadap performa tim yang tidak konsisten di MLS sangatlah wajar.
Namun, semangat kompetitif Messi tetap menjadi pendorong bagi Inter Miami untuk berjuang di papan atas klasemen MLS 2025.
Di sisi lain, Cristiano Ronaldo menghadapi situasi yang lebih suram di Timur Tengah. Perpindahannya ke Al-Nassr di Saudi Pro League (SPL) belum membuahkan hasil yang diharapkan. Musim ini, Al-Nassr tersingkir dari semifinal Liga Champions Asia setelah kalah dari Kawasaki Frontale, dan rival mereka, Al-Ahli, merebut gelar juara di final dengan skor 2-0, menambah penderitaan bagi Ronaldo.
Kegagalan di kompetisi Asia diikuti oleh tersingkirnya Al-Nassr dari perburuan gelar SPL, yang berarti Ronaldo akan menyelesaikan musim tanpa trofi, meski performa individu tetap mengesankan. Ironisnya, ekspektasi tinggi yang menyertai kedatangannya ke Arab Saudi belum terwujud. Ronaldo terlihat semakin terasing dan kesulitan untuk berkontribusi dalam momen-momen penting.
Sementara Messi masih memiliki kesempatan untuk menambah prestasi bersama Inter Miami, Ronaldo berisiko menutup karier profesionalnya dengan catatan yang kurang menggembirakan.
(ham)