SEBUAH kapal nelayan mengalami kecelakaan setelah dihantam badai di perairan Berakit, Kabupaten Bintan, Minggu (11/5/2025). Kapal tersebut mengangkut tujuh pemancing dan dua kru yang berangkat dari Telaga Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, pada Sabtu (10/5/2025) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB.
Di antara tujuh pemancing yang berada di kapal tersebut, terdapat pula warga negara Malaysia. Beruntung, seluruh penumpang berhasil selamat dari insiden yang terjadi di perairan Bintan ini.
Kapten kapal, Mahidi yang akrab disapa Bosang (65), menjelaskan bahwa mereka berlayar dari Telaga Punggur dengan tujuan mengantar para pemancing ke lokasi di perairan Lagoi. Namun, saat mereka sedang memancing, badai tiba-tiba melanda.
Mahidi mengungkapkan bahwa gelombang setinggi dua meter menghantam bagian depan kapal kayu GT 3, membuat kapal terangkat dan air dengan cepat mengisi bagian dalamnya.
“Ombaknya sangat kuat, rasanya ngeri-ngeri sedap,” ujarnya.
Sebelum kapal tenggelam, Mahidi telah menginstruksikan semua pemancing dan kru untuk mengenakan pelampung dan memegang dua ring buoy agar bisa bertahan di laut yang bergelombang. Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka masih berusaha bertahan di laut, tetapi beberapa menit kemudian, Mahidi terpisah dari pemancing dan kru lainnya.
Akhirnya, Mahidi ditemukan mengapung oleh kapal MV Magpie yang berbendera Panama. Ia melambai-lambai meminta bantuan kepada kapal yang melintas. Setelah diselamatkan, MV Magpie berkoordinasi dengan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban untuk membawa Mahidi ke tempat aman.
Mahidi kemudian dipindahkan ke KN Kalimasada dan dibawa ke Pangkalan PLP Tanjunguban. Semua korban selamat direncanakan akan dibawa kembali ke Kota Batam melalui pelabuhan Burang Linggi di Tanjunguban.
(nes)