- Nama : Pulau Terong
- Nama lain : Pulau Trung/Tring
- Luas pulau : 5.791 km2
- Luas sebagai kelurahan : 116,683 km2
- Tata Pemerintahan : Masuk wilayah administrasi kota Batam pada wilayah kecamatan Belakangpadang
PULAU Terong, juga dikenal dengan nama Trung/Tring Island, merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Luas pulaunya sekitar 5.791 km². Saat ini pulau Terong masuk dalam Kelurahan Pulau Terong, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau secara administratif pemerintahan.
Jumlah penduduk Pulau Terong, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, adalah 3.559 jiwa pada semester 1 tahun 2023 (data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam). Rinciannya terdiri dari 1.829 laki-laki dan 1.730 perempuan.

Geografisnya, Pulau Terong berjarak sekitar sepuluh mil dari lepas pantai Batam. Beberapa pulau dekat lainnya, seperti Teluk Bakau, Pulau Sayak, dan Pulau Tenggiling.
Akses ke Lokasi
DARI Pulau Batam, Pulau Terong dapat dicapai melalui beberapa akses menggunakan jasa transportasi laut. Misalnya melalui pelabuhan rakyat di Sekupang atau Sagulung.
Pulau yang terletak di sebelah barat Batam ini, bisa diakses menggunakan perahu pancung atau taksi air dari pulau Batam.
Saat ini, pulau Terong memiliki jumlah penduduk yang padat. Rumah-rumah warga tersusun di sepanjang dermaga dan sebagian besar berbentuk panggung. Seiring perkembangan, akses ke pulau Tering dari ibukota kecamatan di Belakang Padang saat ini, sudah bisa ditempuh menggunakan jalur darat berkat jembatan penghubung yang telah dibangun.
Pulau kecil yang berada dekat pulau Kepala Jeri di kepulauan Batam, berada di sekitar selat tersibuk di dunia, selat Philips Singapura, diketahui telah dihuni sejak ratusan tahun lalu.
Selain penduduk asli Melayu, pulau ini juga telah dihuni oleh kaum pendatang dari Bugis, Jawa hingga Tionghoa. Pada catatan seorang Pengawas (Controleur) Belanda yang memerintah wilayah Kepulauan Batam dari pulau Boyan (Bojan) pada 1882, wilayah di sekitar selat Philips itu, termasuk pulau Terong, didominasi oleh suku pendatang asal Bugis. Mereka beraktifitas sebagai nelayan, pedagang hingga mengelola kebun. (Baca artikel seri : Catatan J.G. Schot Tentang Kepulauan Batam).

Sama halnya dengan ibukota kecamatan, Belakangpadang, pulau Terong memiliki jejak sejarah masa lalu yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Pulau kecil di seberang Singapura ini, menjadi saksi bisu dinamika kehidupan masa lalu.
(ham)