BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengeluarkan peringatan bagi nelayan dan pengguna perahu kecil untuk lebih waspada saat berada di laut. Meskipun gelombang di perairan Tanjungpinang dan Bintan saat ini tergolong rendah, kombinasi angin kencang dan alun laut dapat menimbulkan risiko keselamatan.
Kepala Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah, Ahmad Kosasih, menjelaskan bahwa kecepatan angin diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.
“Saat ini, tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1,0 meter dengan angin berkecepatan 6 hingga 12 knot,” sebut Kosasih, Sabtu (26/7/2025) kemarin.
Ia menegaskan bahwa angin yang melampaui 12 knot dapat berbahaya bagi perahu kecil, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 15 knot.
Kosasih juga menyoroti bahwa risiko di laut tidak hanya berasal dari gelombang dan angin, tetapi juga dari alun laut yang sering muncul tiba-tiba.
“Saya baru-baru ini pergi ke Pulau Mapur dengan perahu sedang, dan kondisi ombak sudah cukup mengganggu,” tambahnya.
Di sisi lain, BMKG memprediksi hujan ringan hingga sedang akan melanda daratan dalam tiga hari ke depan, meski tidak merata dan lebih banyak terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungpinang.
Kondisi di perairan utara Bintan juga mencatatkan angin yang lebih kencang. Meskipun Badai Tropis Co May sempat mempengaruhi perairan Natuna, dampaknya kini mulai mereda, dengan tinggi gelombang kembali normal di kisaran 0,5 hingga 1,25 meter.
Secara keseluruhan, BMKG menilai kondisi perairan di sekitar Batam, Karimun, Bintan, dan Tanjungpinang masih dalam kategori aman. Namun, kewaspadaan tetap dianjurkan, terutama bagi nelayan yang menggunakan perahu kecil.
“Nelayan harus ekstra hati-hati menghadapi kondisi cuaca saat ini,” katanya.
(nes)