PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam kembali menjadi perhatian publik setelah siswa SMAN 04 Tiban menemukan serpihan kaca dalam nasi yang mereka konsumsi pada Selasa (23/9/2025) kemarin.
Defri Rinaldi, Ketua Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batam, mengonfirmasi peristiwa tersebut.
“Benar, ada insiden ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kepala SPPG atau pengelola dapur,” ungkap Defri dalam pernyataannya kepada Liputan6.com pada Kamis (25/9/2025).
Rafael, Ketua SPPG Tiban Indah II, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika seorang juru masak bernama Agung sedang mempersiapkan perlengkapan memasak. Sekitar pukul 01.00 dini hari, Agung berusaha memperbaiki tutup penggorengan berbahan kaca yang pecah.
“Serpihan kaca segera disaring dan dibersihkan. Agung juga mengalami luka kecil di lengannya,” kata Rafael.
Namun, potongan kaca diduga masih terbawa hingga masuk ke dalam nasi MBG. Rafael mengakui adanya kelalaian dari tim dapur.
“Kami mohon maaf kepada pihak sekolah dan masyarakat. Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati ke depan,” imbuhnya.
Agung, juru masak yang terlibat, merasa terkejut mendengar kabar adanya kaca dalam nasi. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi jauh dari area memasak nasi.
“Pecahnya di depan kompor, jaraknya sekitar tiga meter dari tempat memasak nasi. Saya baru mengetahui informasi ini setelah diberitahu,” ujarnya.
Rekan Agung, Rifaldi, juga menyatakan hal serupa. Ia menilai kecil kemungkinan pecahan kaca masuk ke dalam nasi karena proses memasak belum dimulai saat kejadian.
“Kami heran mengapa ada serpihan di tray nasi,” kata Rifaldi.
Sebagai langkah tindak lanjut, pihak SPPG berkomitmen untuk mengganti semua peralatan berbahan kaca dengan material yang lebih aman. Rafael menegaskan,
“Kami tidak akan menggunakan alat-alat kaca di dapur lagi. Lampu juga akan dilengkapi pengaman agar insiden serupa tidak terulang.”
Rafael menambahkan bahwa dapur mereka memproduksi sekitar 3.448 porsi MBG setiap harinya untuk empat sekolah, dan mereka bertekad untuk memperketat standar keamanan makanan demi mencegah insiden yang merusak reputasi program MBG di masa depan.
(dha/liputan6)