PELAKSANA Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Batam, mengimbau seluruh penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk segera melaporkan jika menemukan masalah dengan makanan yang disediakan.
Ketua Koordinator SPPG Batam, Defri Frenaldi, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan terkait keracunan makanan dari program MBG.
“Kami pastikan, sampai hari ini, belum ada laporan kasus keracunan pangan dari MBG di Kota Batam. Kami berharap keadaan ini terus berlanjut. Namun, kami menekankan kepada orang tua, siswa, sekolah, dan posyandu untuk segera melaporkan keluhan tanpa menunggu isu viral,” ujarnya di Batam, Jumat (26/9/2025).
Pernyataan ini muncul setelah beberapa isu mengenai menu MBG menjadi viral di media sosial. Defri meminta semua pihak untuk tetap waspada dan proaktif.
Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi terhadap SPPG dilakukan secara berkelanjutan bersama Badan Gizi Nasional (BGN), pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Menurutnya, banyak permasalahan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
“Evaluasi menyeluruh telah dilakukan dan akan terus berlanjut di setiap SPPG. Kami ingin memastikan semua pengelola menjaga mutu dan kualitas makanan yang disajikan,” tambahnya.
Saat ini, terdapat 74 SPPG di Kota Batam yang telah memiliki Surat Keputusan (SK), di mana 53 di antaranya aktif melayani 179.082 penerima manfaat. Sebelumnya, program MBG ini mendapat perhatian publik setelah seorang siswa SMAN 4 Batam menemukan serpihan kaca di nasi yang disajikan, serta menu di SDN 001 Batu Aji yang dianggap tidak sesuai dengan standar gizi.
Defri menekankan bahwa laporan langsung dari masyarakat sangat penting agar setiap masalah dapat ditangani dengan cepat oleh pihak BGN.
(dha/antara)