BADAN Pengusahaan (BP) Batam menegaskan keseriusannya dalam memperbaiki kinerja mitra konsorsium yang mengelola Bandara Internasional Hang Nadim. Hal ini dilakukan menyusul lambannya perkembangan proyek yang ditetapkan sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Batam.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa saat ini evaluasi menyeluruh terhadap konsorsium tengah berlangsung. Ia juga menambahkan bahwa permasalahan ini akan dibahas dengan Menteri Investasi dalam waktu dekat untuk mencari solusi yang tepat.
“Salah satu opsi yang kami pertimbangkan adalah jika ada anggota konsorsium yang memilih mundur, dapat digantikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain, atau BP Batam bisa menambah porsi kepemilikan saham,” katanya.
Meskipun demikian, Amsakar menekankan bahwa inti masalah bukan terletak pada struktur kepemilikan, melainkan pada peran dan tanggung jawab setiap pihak dalam konsorsium. Ia telah menginstruksikan Deputi BP Batam untuk melakukan evaluasi mendalam mengenai kendala yang menghambat percepatan proyek bandara.
“Masalah utama adalah bagaimana setiap pihak menjalankan peran dan tanggung jawab sesuai kesepakatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Amsakar juga menyatakan bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang melakukan audit terhadap proyek pengembangan Bandara Hang Nadim untuk mengidentifikasi kendala yang ada di lapangan secara objektif.
Informasi yang diterima BP Batam menunjukkan bahwa ada anggota konsorsium yang dianggap kurang kompeten dalam pengelolaan proyek. Hal ini menjadi perhatian serius agar proyek tidak terhambat.
“Bandara Hang Nadim adalah pintu gerbang utama Batam dan Kepulauan Riau. Pengembangannya harus dilakukan secara profesional agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Amsakar.