KOTA Batam menghadapi ancaman nyata dari potensi banjir rob di wilayah pesisirnya. Untuk mengantisipasi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam telah menggelar rapat internal pada Senin, 1 Desember 2025, guna merumuskan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Peringatan tentang potensi banjir rob ini sebelumnya telah disampaikan oleh Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Batam melalui edaran resmi kepada publik. Kepala Pelaksana BPBD Kota Batam, Agus Bendri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi kondisi cuaca yang mungkin memicu banjir rob.
“Pemerintah telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk siap menghadapi kemungkinan banjir rob di daerah pesisir,” sebut Agus kepada wartawan.
Dalam rapat internal yang digelar pada hari itu, Agus menjelaskan bahwa pihaknya sedang mematangkan langkah teknis yang perlu disiapkan.
“Kami rapat dengan tim untuk membahas langkah-langkah persiapan yang harus diambil. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelahnya,” ujarnya menegaskan.
Agus kembali menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah-wilayah yang rawan terdampak.
“Kami terus menyampaikan imbauan kewaspadaan, terutama dengan cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG. Kita harus bersama-sama waspada, meskipun kita tidak ingin bencana terjadi,” imbuhnya.
BPBD juga menegaskan komitmennya untuk tetap siap menghadapi potensi bencana yang diingatkan oleh BMKG.
“Kami berkomitmen untuk terus mempersiapkan diri menghadapi peringatan dini yang telah disampaikan BMKG,” tutup Agus.
BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi banjir pesisir yang diperkirakan akan terjadi antara 4 hingga 13 Desember 2025 di berbagai daerah Kepulauan Riau. Potensi ini terkait dengan fenomena fase perigee, ketika Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi, serta fase Bulan Purnama pada tanggal 4 Desember yang dapat meningkatkan tinggi pasang air laut.
BMKG mengimbau masyarakat di daerah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan, berdasarkan pemantauan level air dan prediksi pasang surut. Wilayah yang diperkirakan akan terpengaruh mencakup pesisir Batam (seperti Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa), serta daerah lainnya seperti Lingga, Karimun, Bintan, Tanjungpinang, dan Natuna.
BMKG menggarisbawahi bahwa banjir rob dapat berdampak negatif pada aktivitas masyarakat, terutama di pelabuhan dan kawasan pesisir. Warga diharapkan untuk terus memantau informasi tentang pasang surut dan kondisi cuaca melalui saluran resmi BMKG.
(dha)


