JELANG penyelenggaraan Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam meningkatkan kesiapsiagaan keselamatan pelayaran.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya mobilitas masyarakat sekaligus potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada akhir tahun di wilayah perairan Batam.
Sebagai salah satu kawasan dengan aktivitas transportasi laut tertinggi di Indonesia, Batam menjadi titik krusial dalam kelancaran angkutan laut nasional.
Karena itu, aspek kelaikan kapal, keselamatan pelayaran, serta koordinasi lintas instansi menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor KSOP Khusus Batam, M. Takwim Masuku, saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor KSOP Khusus Batam.
Takwin juga menyampaikan bahwa pihaknya memprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 8 persen dibandingkan masa angkutan Nataru tahun lalu.
Menurutnya peningkatan ini menuntut kesiapan armada dan petugas agar layanan kepada masyarakat tetap berjalan aman dan lancar.
“Fokus kami tidak hanya pada kelancaran arus penumpang, tetapi yang paling utama adalah keselamatan pelayaran. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, seluruh kapal yang beroperasi harus benar-benar laik laut,” jelas Takwin Masuku.
Sebagai bentuk pengawasan, KSOP Khusus Batam telah melaksanakan ramp check terhadap 177 unit kapal yang beroperasi di wilayah Batam. Pemeriksaan ini mencakup kondisi teknis kapal, kelengkapan alat keselamatan, kesiapan awak kapal, serta kelengkapan dokumen pelayaran.
Dari jumlah tersebut, 83 unit kapal diperiksa langsung di Batam, 29 unit kapal menjalani pemeriksaan tambahan di luar Batam, serta 65 kapal berbendera asing turut diperiksa.
Seluruh pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kapal memenuhi standar keselamatan pelayaran yang dipersyaratkan sebelum diizinkan beroperasi selama masa Nataru.
Untuk mendukung pengawasan operasional, KSOP Khusus Batam akan mengoperasikan Posko Angkutan Laut Nataru 2025/2026 mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Posko ini berfungsi sebagai pusat pemantauan pergerakan kapal dan penumpang sekaligus sarana koordinasi lintas instansi.
Posko disiagakan di sejumlah terminal utama, yakni Terminal Penumpang Bintang 99, Terminal Penyeberangan Harbour Bay, Terminal Penyeberangan Batam Center, Terminal Penyeberangan Ferry dan Ro-Ro Telaga Punggur, serta Terminal Penyeberangan Ferry Sekupang.
Melalui posko tersebut, petugas akan memantau kepadatan penumpang, memastikan penerapan standar keselamatan, serta merespons cepat apabila terjadi gangguan operasional atau keadaan darurat di pelabuhan.
Dalam menghadapi berbagai potensi gangguan selama masa Nataru, KSOP Khusus Batam juga telah menyiapkan sejumlah skenario mitigasi risiko, mulai dari penanganan cuaca ekstrem, penumpukan penumpang, gangguan sistem pelayanan, hingga kondisi darurat seperti kebakaran di area pelabuhan.
Koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut diperkuat melalui pemanfaatan sistem peringatan dini cuaca. Informasi prakiraan dan peringatan cuaca ekstrem akan menjadi dasar pengambilan keputusan operasional, termasuk penyesuaian atau penundaan jadwal pelayaran, demi menjamin keselamatan penumpang dan awak kapal.
KSOP Khusus Batam juga mengajak seluruh operator kapal dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk mematuhi ketentuan keselamatan pelayaran, termasuk tidak memaksakan keberangkatan saat kondisi cuaca tidak memungkinkan.
Dengan kesiapsiagaan dan sinergi seluruh pihak, penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diharapkan dapat berjalan aman, tertib, dan lancar, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan laut dari dan menuju Batam. (*)


