BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengeluarkan peringatan tentang potensi banjir rob yang mungkin melanda berbagai kawasan pesisir di Pulau Bintan, termasuk Kota Tanjungpinang, pada akhir Desember 2025.
Rizqi Nur Fitriani, seorang prakirawan dari BMKG Tanjungpinang, menjelaskan bahwa banjir rob ini diperkirakan akan terjadi seiring dengan fenomena bulan baru yang akan berlangsung pada 20 Desember 2025, yang berpotensi meningkatkan ketinggian muka air laut.
“Berdasarkan pemantauan data tinggi air dan prediksi pasang surut, kemungkinan terjadinya banjir rob sangat tinggi di kawasan pesisir Tanjungpinang serta Bintan,” sebut Rizqi pada media, Kamis (18/12/2025).
Di Tanjungpinang, kecamatan yang berisiko termasuk Tanjungpinang Kota, Tanjungpinang Barat, dan Bukit Bestari. Sementara itu, di Kabupaten Bintan, kawasan pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, dan Bintan Timur juga terancam.
“Prediksi kami, air laut akan mengalami pasang tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir rob antara 18 hingga 27 Desember 2025,” imbuhnya.
BMKG mengingatkan bahwa banjir rob dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti kegiatan bongkar muat, permukiman, serta sektor perikanan darat.
Selain itu, BMKG juga memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan menghampiri sejumlah daerah di Kepulauan Riau, termasuk Tanjungpinang dan Bintan.
“Kondisi cuaca di Pulau Bintan berpotensi menghasilkan hujan yang bisa disertai angin kencang dan petir,” tambah Rizqi.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir rob, hujan lebat, serta kemungkinan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Kepulauan Riau.
(nes)


