ALOKASI dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Batam pada 2025 ini sebesar Rp236 miliar untuk 548 sekolah negeri dan swasta Penyaluran dana ini dilakukan langsung dari pemerintah pusat ke rekening masing-masing sekolah dalam tiga tahap transfer.
Kepala Dinas Pendidikan Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan bahwa tujuan utama dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan operasional pendidikan di sekolah-sekolah di Batam.
“Tahun ini, Batam kembali mendapatkan dukungan dana BOS yang cukup signifikan,” ungkapnya pada Rabu (29/1).
Rincian penerima dana BOS mencakup 364 sekolah tingkat dasar, terdiri dari 145 SD negeri dan 219 SD swasta, serta 184 SMP yang terdiri dari 65 SMP negeri dan 119 SMP swasta.
“Setiap sekolah akan menerima jumlah dana yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan alokasi yang ditetapkan,” tambah Tri.
Salah satu keunggulan dari penyaluran dana BOS ini adalah bahwa dana tersebut langsung diterima oleh pihak sekolah tanpa melalui Dinas Pendidikan, yang diharapkan akan mempercepat penggunaan dana untuk berbagai kebutuhan operasional.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2023, dana ini dapat digunakan untuk beragam keperluan, termasuk pengadaan formulir pendaftaran, pengembangan perpustakaan, dan kegiatan ekstrakurikuler.
“Penggunaan dana BOS sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah,” jelas Tri.
Dana ini juga dapat digunakan untuk membayar gaji tenaga honorer, mendukung evaluasi pembelajaran, serta pengembangan profesi guru.
Namun, meskipun dana BOS disalurkan langsung ke sekolah, Dinas Pendidikan Batam tetap berperan dalam melakukan pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan.
Mereka telah membentuk tim manajemen BOSP tingkat kota yang bertugas memantau penggunaan dana. Selain itu, bekerja sama dengan Inspektorat Pemko Batam dan Kejaksaan Negeri Batam, Dinas Pendidikan berkomitmen untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS.
“Kerja sama ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyelewengan dana, dan kami menganggapnya sebagai langkah antisipatif yang penting,” tutup Tri.
(sus)


