PEMILIHAN Wali Kota Batam 2024 memasuki fase baru yang menarik. Pasangan calon Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 11 partai, yang mewakili 43 dari 50 kursi di DPRD Batam. Dengan sisa 7 kursi, tidak ada kemungkinan bagi calon lain untuk bersaing secara signifikan. Apakah pasangan itu benar bakal melawan kotak kosong?
Li Claudia menyatakan bahwa saat ini mereka telah mengantongi dukungan kuat. Meskipun tidak mengungkapkan partai terakhir yang bergabung, ia menyebut telah mengantongi dukungan 11 partai politik di Batam setara dengan 43 kursi.
“Hingga saat ini kami sudah mengantongi sebanyak 43 kursi dari 11 partai,” tegas Li Claudia Chandra pada acara pengukuhan tim pemenangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra di Hotel Planet Holiday, Minggu (28/7/2024).
Meski tidak menyebut partai politik terbaru yang mendukung pasangan itu, melihat komposisi jumlah kursi dari partai politik yang mendukung pasangan Amsakar – Li Claudia, dukungan terbaru kemungkinan datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Apakah PKS benar menjatuhkan pilihan untuk mendukung pasangan Amsakar – Li Claudia?
Bakal calon Wakil Walikota Batam pasangan Amsakar Achmad itu bahkan menyebut mereka akan menghadapi “Kotak Kosong” di Pilkada Batam mendatang.
Dengan sisa kursi yang ada di DPRD Batam, yakni 7 kursi seperti disampaikan Li Claudia, publik bisa menebak bahwa itu adalah kursi milik PDI-Perjuangan.
“Kami bisa pastikan, pilkada nanti pasangan Amsakar Achmad -Li Claudia Chandra akan melawan Kotak Kosong,” ungkap Li Claudia lagi.
Senada pasangannya, Amsakar juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 11 partai politik yang memberikan dukungan ke pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra.
“Itu informasi terkini, yang kami terima. Bahwa cerita yang menakut-nakuti kita selama sudah bisa kita lawan,” ungkap Amsakar Achmad.
Amsakar menekankan pentingnya menjaga etika politik dan menghindari sikap sombong dalam kontestasi mendatang.
Harapannya adalah agar demokrasi yang tumbuh di Batam tidak bersifat egois, melainkan lebih inklusif dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Dalam pidatonya, Amsakar menekankan pentingnya menjaga etika dalam berpolitik. Dia mengungkapkan bahwa selama lebih dari 20 tahun mengabdi di pemerintahan, dia tidak pernah menyalahgunakan jabatan yang diembannya.
“Saya sudah lebih 20 tahun mengabdi di pemerintahan. Saya tidak pernah menyalahgunakan jabatan. Saya begini-begini saja,” ujarnya,
Dengan dukungan dari 11 partai, Amsakar dan Li Claudia Chandra memiliki posisi yang kuat dalam kontestasi politik ini. Sisa 7 kursi di DPRD Batam tidak cukup untuk mengusung calon wali kota dan wakil wali kota lainnya.
Sikap PKS Batam
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) Batam mengaku belum mengambil keputusan mengenai arah koalisi dan dukungan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Batam 2024.
Ketua DPD PKS Batam, Yusuf kepada media menyebut bahwa pihaknya masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Ia menjelaskan bahwa PKS memiliki prosedur berbeda dibandingkan partai lain, di mana rekomendasi dan surat keputusan dikeluarkan secara bersamaan, bukan terpisah. Saat ini, PKS masih mempertimbangkan semua opsi sebelum menentukan calon yang akan diusung.
Yusuf, mengungkapkan bahwa meskipun PKS Batam belum mengambil keputusan akhir, mereka telah menjalin komunikasi yang aktif dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Menurutnya, saat ini pihak PKS Batam masih menunggu keputusan resmi dari DPP mengenai calon yang akan diusung dan arah koalisi yang akan diambil.
“Belum. Kita masih menunggu, karena dari pusat juga masih menggodok dan belum memutuskan siapa yang akan dikeluarkan SK-nya,” sebutnya, Minggu (28/7/2024).
(dha)