UNTUK mensiasati kondisi perekonomian yang semakin sulit akibat menggantungkan kepada pendapatan hasil tangkapan ikan para suami, istri-istri nelayan di daerah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, mulai bertransformasi menjadi petani kebun. Salah satunya di desa Persing, kecamatan Singkep Pesisir, Kab. Lingga.
Disela-sela kesibukanya mengurus ikan hasil tangkapan para suaminya sebagai nelayan, ibu-ibu didesa tersebut mulai memanfaatkan waktu luangnya untuk berkebun.
Berbagai jenis tanaman mereka tanam di perkebunan milik PKK Desa Persing. Seperti cabe rawit, semangka, terong, jagung dan kecipir.
Kepada Gowest Indonesia, Kepala Desa Persing, Bustami menjelaskan, kegiatan berkebun tersebut selain sebagai upaya membantu perekonomian warga, juga sebagai upaya untuk melatih para istri nelayan dalam berkebun jika suatu saat nanti para suaminya sudah tidak bisa melaut lagi.
“Kegiatan ini merupakan misi kita dalam hal pemberdayaan masyarakat. Selain sebagai upaya untuk membantu perekonomian warga, ini juga sebagai latihan buat ibu-ibu dan juga warga lainya dalam hal berkebun” jelas Bustami, beberapa waktu lalu.

Bustami menambahkan, kegiatan berkebun istri-istri nelayan didesa Persing yang di mulai sejak bulan Pebruari lalu tersebut, telah mulai menampakan hasilnya.
“Alhamdulillah hasil panenya sudah cukup lumayan. Tapi kami belum bisa menjual seluruhnya. Sementara ini kami bagi-bagikan dulu hasil panennya kepada para anggota. Nanti kedepanya baru kita hitung secara pasti dengan pihak pendamping” tambah Bustami.
Sementara itu salah seorang istri nelayan yang ikut serta dalam kegiatan berkebun, Agustina, mengungkapkan rasa senangnya dalam mengikuti kegiatan berkebun tersebut.
“Ya senang lah. Bisa kumpul-kumpul tapi menghasilkan. Bisa berkebun dan dapat penghasilan buat bantu-bantu ekonomi keluarga” kata Agustina.
Agustina berharap kedepanya kegiatan ini bisa terus ditingkatkan dari jumlah jenis tanamanya, dan juga dapat diandalkan untuk menopang perekonomian warga.
(pai)