RANCANGAN Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam untuk tahun 2025 mengusulkan total anggaran sebesar Rp4,1 triliun. Angka ini meningkat signifikan dari anggaran tahun 2024 yang sebesar Rp3,5 triliun. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengungkapkan bahwa lonjakan anggaran ini mencerminkan perkembangan signifikan sejak awal masa jabatannya pada tahun 2016, saat itu APBD hanya sebesar Rp2,3 triliun.
Rudi menjelaskan bahwa peningkatan anggaran ini dicapai berkat berbagai upaya efisiensi, termasuk pengurangan biaya tidak perlu, pencegahan kebocoran anggaran, dan optimalisasi sumber pendapatan. Digitalisasi laporan, seperti penggunaan tapping box untuk memantau pajak restoran dan usaha kuliner, merupakan salah satu langkah untuk mengatasi kebocoran anggaran.
Pemko Batam juga menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan dinas, dengan syarat izin dari kepala daerah, serta mengonsolidasikan pengadaan alat tulis kantor untuk mengurangi pemborosan. Selain itu, honor pegawai untuk kegiatan tertentu dipotong, dan sebagai gantinya, tunjangan kinerja diberikan berdasarkan kemampuan daerah.
Anggaran daerah untuk tahun depan akan difokuskan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Sebanyak 20% dari total anggaran dialokasikan untuk pendidikan, mencakup pembangunan sekolah baru, pengadaan sarana pendidikan, dan pelatihan guru. Selain itu, ada alokasi untuk penyediaan pakaian seragam, transportasi siswa di daerah terpencil, serta insentif bagi guru sekolah swasta.
Di sektor kesehatan, alokasi anggaran akan diarahkan pada peningkatan fasilitas kesehatan, penanganan stunting, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dan cakupan kesehatan universal. Untuk bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, anggaran akan digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, serta penanganan banjir dan drainase.
(sus)