SELAMA 9 Hari Registrasi Ulang Fuel Card atau kartu penerima BBM bersubsidi jenis solar, baru 1.015 pemegang kartu yang melakukan registrasi. Padahal selama ini total ada 14.631 fuel card hasil kerjasama Pertamina, Disperindag Kota Batam, dan Bank BRI yang disebar ke masyarakat Kota Batam.
Minimnya pendaftaran ulang kartu BBM Bersubsidi ini, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, diakibatkan banyaknya penyelewengan. Sehingga database pemegang kartu tersebut tidak sesuai dengan jumlah pemegang sebenarnya.
“Satu orang bisa pegang sampai 30 kartu, makannya sampai sekarang masih minim, perkiraan kami harusnya sudah separuhnya sampai hari ini,” kata Gustian ketika ditemui di sela dirinya memantau kegiatan registrasi ulang di lantai dasar Gedung Bersama Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Rabu, (8/1).
Selain itu, fuel card ini juga dipegang oleh mereka yang tidak seharusnya. Temuan Disperindag di lapangan ada mobil-mobil mewah yang justru memegang kartu ini. Kondisi ini menjadi dasar Disperindag melakukan registrasi ulang. Untuk memperketat persyaratan atas pemilik atau pemegang kartu ini.
Ke depan, kartu ini akan dilengkapi dengan data kendaraan. Sehingga kartu yang tidak sesuai dengan manifestasi kendaraan tidak akan mendapatkan jatah 30 liter per hari dari kartu ini.

Selain itu, kendaraan yang akan mendapatkan kartu ini hanya untuk kendaraan yang terdaftar di Batam. Itupun harus memenuhi persyaratan lolos uji KIR dan tidak menunggak pajak kendaraan.
Disperindag bersama pihak terkait menyediakan tiga lokasi penukaran, yakni di Kantor Disperindag Kota Batam, di SPBU Tiban Kecamatan Sekupang, dan SPBU Top 100 Kecamatan Batu Aji.
“Kalau sebelumnya, kartunya polos, jadi bisa diperjualbelikan, makanya bocor ke orang-orang yang tidak seharusnya,” kata Gustian lagi.
Lebih jauh, Gustian menuturkan pihaknya akan memprioritaskan kendaraan yang mendukung kebutuhan masyarakat untuk lebih dulu mendapatkan kartu ini. Seperti mobil jenazah, angkutan anak sekolah, dan kendaraan pengangkut logistik pangan.
Pantauan di lokasi, loket registrasi ulang yang dibuat di lantai dasar Gedung Bersama ini cukup banyak didatangi warga. Kepadatan itu terus berlangsung sejak pagi hingga menjelang pukul 12.00 WIB.
Mobil-mobil dan truk cukup banyak memenuhi sekitar kawasan ini, karena proses yang dijalani untuk melakukan penukaran kartu mewajibkan untuk diuji KIR oleh Disperindag.
“Kami mohon maaf kalau terjadi penumpukam kendaraan di sekitar lokasi penukaran,”kata Gustian lagi.
*(bob/GoWestId)