KONDISI Batam yang sudah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, diprediksi akan membawa perubahan positif bagi pertumbuhan ekonomi Kepri kedepannya.
“Kami optimis bahwa ekonomi Kepri di triwulan keempat akan lebih baik, dan akan mencapai 4 persen,” kata Kepala BI Kepri, Musni Hardi, Minggu (14/11).
Penyebabnya yakni kondisi Batam pada Juli dan Agustus lalu yang masih dalam PPKM Level 4 dan 3.
“Makanya kami imbau masyarakat untuk tetap jaga protokol kesehatan, apalagi di triwulan keempat ini memasuki musim Natal dan Tahun Baru (Nataru), mobilitas tentu akan lebih tinggi,” jelas Musni.
Ia juga menyampaikan, kondisi industri yang stabil, sangat membantu menopang pertumbuhan ekonomi Kepri sepanjang 2021.
“Ekspor kita bagus, dan itu mampu menopang pertumbuhan ekonomi Kepri. Dampaknya besar, karena disebabkan permintaan terhadap barang elektronik dari Kepri masih tinggi,” ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, nilai ekspor Batam di September 2021 naik sebesar 3,97 persen dibanding ekspor Agustus 2021. Total nilai ekspor Batam mencapai US$ 1.020,29 juta.
Penyumbang ekspor terbesar yakni ekspor non-migas yang mencapai US$ 908,55 juta atau naik 4,83 persen dibanding Agustus 2021.
Sedangkan ekspor migas September 2021 hanya US$ 111,74 juta atau turun 2,56 persen dibanding bulan sebelumnya.
*(rky/GoWestId)