SEBANYAK 1.500 santri asal Kepulauan Riau (Kepri) yang akan kembali mondok ke beberapa daerah di Pulau Jawa seiring dengan masuknya ajaran baru pada Juli 2020 mendatang. Namun keberangkatan kembali mereka ke pulau Jawa ini sedikit mengalami kendala oleh tambahan biaya untuk pengecekan bebas Covid-19.
Ketua Himpunan Santri Indonesia (HIMSANI) Kepri, Muklis Mawardi menuturkan, pihaknya meminta bantuan kepada pihak terkait untuk bisa memfasilitasi ribuan santri yang ada di Batam untuk melakukan Rapid Test. Sehingga mereka bisa berangkat ke Pondok Pesantrennya untuk melanjutkan pendidikan.
Bantuan untuk 1.500 santri ini terbilang sangat penting, mengingat mereka semua ini tidak semuanya masuk dalam golongan mampu.
“Kami dari pengurus HIMSANI Kepri memohon kepada Bapak dan Ibu di Pemerintahan Kota Batam dan DPRD Kota Batam untuk bisa memberikan solusi kepada santri,” kata Muklis pada Rabu (24/6).
Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk bisa membantu ribuan satri yang akan menuntut ilmu.
Untuk sumber dananya sendiri, bisa diambil dari APBD yang bersumber dari anggaran yang tidak terduga, khususnya pada APBD dipenanganan Covid-19.
“Kami dari DPRD Kota Batam merekomendasikan Pemerintah Kota Batam untuk mengambil langkah-langkah itu,” kata Nuryanto.
*(Bob/GoWestId)


