BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Potensi terjadinya angin puting beliung masih ada di wilayah Pulau Bintan, termasuk Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang, pada Selasa hingga Rabu, 2-3 September 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi RHF Tanjungpinang, Ahmad Kosasih, menjelaskan bahwa puting beliung sulit diprediksi baik dari lokasi maupun waktu munculnya.
“Namun, potensi terjadinya puting beliung masih ada hingga besok,” ungkapnya.
Menurut Kosasih, fenomena ini umumnya terjadi akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB). Jika awan tersebut berkembang dengan cepat dan didukung oleh kondisi lingkungan yang tepat, maka angin kencang yang berputar dapat muncul kapan saja.
“Daerah dataran rendah, terutama pesisir pantai, lebih rentan terhadap puting beliung,” tambahnya.
Selain itu, Pulau Bintan diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan, seperti pohon tumbang dan robohnya baliho serta papan reklame.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan diingatkan untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau dekat papan reklame saat hujan.
“Bagi nelayan, sangat penting untuk memperhatikan informasi cuaca dari BMKG, karena cuaca ekstrem dapat menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi secara tiba-tiba,” pungkasnya.
(nes)