MENJELANG datangnya bulan suci Ramadhan, cuaca di atas langit Kota Batam semakin terasa panas. Namun anehnya, cuaca panas yang biasa terjadi di siang hari, mendadak berubah jadi mendung dan kemudian berubah jadi hujan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Suratman mengatakan saat ini, matahari berada di titik terdekatnya dengan garis khatulistiwa atau ekuator.
“Sekarang ini di Maret, memang posisi matahari dekat dengan khatulistiwa. Suhu pun naik jadi 32,6 derajat celcius. Hal itu yang membuat penguapan menjadi tinggi, sehingga kita merasa sangat gerah,” kata Suratman, Senin (29/3).
Ia kemudian menjelaskan saat siang memang suhunya sangat tinggi, namun karena penguapan yang tinggi, maka awan hujan akan dengan cepat terbentuk.
“Dalam beberapa hari ini, cuaca memang panas, namun setelah itu hujan, lalu panas lagi. Ini kondisi yang normal,” katanya.
Kondisi akan menjadi normal saat Mei nanti, dimana akan ada banyak awan hujan terbentuk. “Untuk cuaca saat panas nanti, akan bervariasi. Cuaca panas, lalu diselingi dengan hujan,” katanya.
Selain cuaca panas, hujan es juga tengah melanda Batam. Hujan es muncul, Selasa (29/3) siang di Kawasan Dapur 12, Sagulung, Batam. Saat itu, hujan yang turun cukup deras, dan bersamaan dengan hujan, butiran-butiran es juga bercampur dengan air hujan.
Suara butiran es yang turun cukup menimbulkan suara berisik, saat menimpa atap rumah penduduk.
Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Kejadian hujan lebat atau es disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya (leo).