PEMANFAATAN energi Surya untuk sumber listrik terbarukan sepertinya mulai banyak dilirik oleh para pengembang. PT. Toba Bara Utama jadi perusahaan kedua yang berencana memanfaatkan waduk-waduk yang ada di Batam untuk lokasi ‘peternakan’ panel Surya sebagai penghasil energi listrik.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, dan Direktur Utama PT Toba Bara Energi, Dimas Adi Wibowo, Kamis (12/7/2021).
Rencana, perusahaan itu akan menggarap waduk Tembesi sebagai lokasi ‘ peternakan’ panel-panel Surya untuk menghasilkan listrik.
“Berdasarkan hasil kajian awal kami, pembangunan PLTS Terapung di Waduk Tembesi berpotensi untuk menghasilkan 333 Megawatt-peak dengan nilai investasi sebesar USD 470 juta,” terang Dimas.
Di samping itu, Ia menjelaskan, PLN memiliki kewajiban untuk mengadakan bauran energi terbarukan, di mana salah satunya adalah melalui panel surya.
“Namun saat ini PLN belum punya, sehingga Batam nantinya akan menjadi pionir dalam PLTS ini. Karena kapasitas waduk di Batam belum bisa memenuhi syarat untuk membangun pembangkit listrik tenaga air, angin, atau yang lainnya, maka sumber listrik terbarukan satu-satunya hanya mengandalkan sinar matahari,” katanya lagi.
Waduk Kedua Setelah DAM Duriangkang Sebelumnya, BP Batam juga menjalin kerjasama pemanfaatan waduk di Batam sebagai lokasi ‘peternakan’ panel Surya bersama Sunseap Group.
Sebuah grup perusahaan asal Singapura. Waduk Duriangkang dipilih sebagai lokasi untuk menghasilkan energi listrik dengan target mencapai 2 Giga Watt dengan memanfaatkan sekitar 1200 hektar luas waduk.
Berbeda dengan rencana produksi tenaga listrik Surya di Tembesi, sebagian besar hasil listrik produksi di DAM Duriangkang, rencananya akan diekspor ke Singapura.
(rky/nes/GoWestID)