DINAS Perikanan (Diskan) Kota Batam, telah memulai program penyaluran bantuan 120 kolam sistem bioflok kepada kelompok budi daya ikan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ikan pada tahun 2025.
“Alhamdulillah tahun ini kami telah menyalurkan 79 kolam, dan tahun depan jumlahnya akan meningkat menjadi 120 kolam. Ini merupakan kesempatan besar bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam budi daya ikan,” sebut Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Admajianto.
Program budi daya dengan sistem bioflok ini dirancang agar dapat diakses oleh siapa saja, termasuk pensiunan yang ingin menjalani kegiatan produktif di masa pensiun. Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Batam, Cicik Kurniawati, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan keberlanjutan dalam budi daya ikan.
“Mereka akan membeli benih dari hasil penjualan panen sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan tidak ada ketergantungan yang berkelanjutan pada bantuan pemerintah,” jelas Cicik.
Sistem bioflok dikenal sebagai metode efisien dalam budidaya ikan, terutama di daerah dengan lahan terbatas seperti Batam. Dengan siklus panen setiap 4-5 bulan, kelompok penerima bantuan dapat mengharapkan hingga tiga kali panen dalam setahun.
Meskipun kontribusi ikan hasil budi daya terhadap kebutuhan ikan di Batam saat ini baru mencapai 25 persen, Diskan Batam optimis angka ini akan meningkat seiring dengan pelaksanaan program kolam bioflok yang lebih luas.
Untuk mendukung keberhasilan panen, Diskan Batam telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan hasil ikan dapat dipasarkan dan menyediakan pakan serta benih untuk keberlanjutan program.
Penyaluran 120 kolam bioflok ini melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota dewan. Sebanyak 100 kolam berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) dan sisanya dari Rencana Kerja (Renja) dinas.
“Jumlah kolam yang diterima oleh setiap kelompok ditentukan oleh dewan. Ada kelompok yang menerima lima kolam untuk tiga kelompok, atau sepuluh kolam untuk dua kelompok. Namun, nilai bantuan tidak boleh melebihi Rp100 juta per kelompok,” tambah Cicik.
Dengan program ini, Diskan Batam berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal, mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, dan memperkuat sektor budi daya perikanan di Batam.
(sus)