BAGAIMANA jika para donor Hollywood, pilar keuangan utama Partai Demokrat, memotong dana kampanye Joe Biden? Kemungkinan itu kini semakin besar setelah aktor George Clooney dan para donor kaya lainnya mendesak presiden AS untuk mundur dari pencalonan Gedung Putih.
“Saya mencintai Joe Biden. Tapi kami membutuhkan calon baru,” tulis Clooney pada kolom di harian New York Times hari Rabu (10/7), setelah penampilan buruk Biden dalam debat presiden yang disiarkan televisi melawan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, menghidupkan kembali kekhawatiran seputar ‘kelayakan’ (kesehatan) pria berusia 81 tahun itu untuk kembali menjabat sebagai Presiden.
Pernyataan Clooney tersebut memberikan pukulan telak bagi Biden, yang muncul hanya tiga minggu setelah aktor tersebut menjadi headline penggalangan dana besar-besaran bagi Biden di Los Angeles untuk kampanye pemilihannya kembali.
Pada acara (galang dana) tersebut, Biden mampu meraup lebih dari $30 juta dalam satu malam, sebuah rekor jumlah dana kampanye yang menunjukkan kekuatan industri dalam mendanai kelompok sayap kiri Amerika.
“Jika semua donor besar ini menarik dukungannya, dia akan tenggelam,” kata Steve Ross, profesor sejarah di Universitas Southern California yang menulis buku tentang pengaruh Hollywood terhadap politik Amerika. “Hollywood masih menjadi tempat perhentian bagi para kandidat,” imbuhnya.
Clooney bukan satu-satunya yang khawatir terhadap kondisi Biden. Dalam beberapa hari terakhir, salah satu pendiri Netflix Reed Hastings, cucu perempuan Walt Disney, Abigail, dan mega agen Hollywood Ari Emanuel, saudara dari Rahm Emanuel yang pernah menjabat sebagai kepala staf Barack Obama, mengatakan mereka tidak akan mendanai Biden dengan alasan kekhawatiran atas usianya.
Pengaruh sejarah
Meskipun jutaan dolar yang dihasilkan oleh industri hiburan Amerika sangat penting bagi kedua belah pihak, hati dan dompet Hollywood sebagian besar condong ke kiri selama beberapa dekade.
Baik Bill maupun Hillary Clinton mengandalkan dukungan Hollywood dalam pencalonan mereka masing-masing untuk menduduki Gedung Putih.
Pada tahun 2007, Obama terkenal mendapat manfaat dari “efek Oprah Winfrey,” yang mendongkrak popularitas Obama, setelah bintang pembawa acara TV itu mengadakan makan malam untuk mempromosikan pria yang saat itu masih menjadi Senator.
Selama pemilihan presiden pada tahun 2020, industri hiburan memberikan $104 juta kepada Partai Demokrat dibandingkan dengan $13 juta kepada Partai Republik, menurut Open Secrets, sebuah organisasi nirlaba yang melacak pendanaan kampanye.
Namun, dukungan Hollywood tidak selalu seperti itu.
Pada 1980-an, presiden dari Partai Republik Ronald Reagan, yang juga mantan aktor, menikmati dukungan dari bintang-bintang seperti Frank Sinatra dan sangat bergantung pada pundi-pundi Hollywood.
“Hollywood sebenarnya dimulai sebagai basis konservatif Partai Republik,” kata Ross kepada AFP.
“Ketika Louis B. Mayer mengambil alih MGM Studios pada akhir tahun 20-an, dia mengubahnya menjadi sayap publisitas penggalangan dana untuk Partai Republik, dan dia mengumpulkan sejumlah besar uang,” kata Ross, mengacu pada partai Republik.
Sebaliknya, keempat Warner bersaudara mendukung Franklin D. Roosevelt dari Partai Demokrat pada tahun 1930-an dengan studio dan bintang mereka.
Terpilihnya John F. Kennedy pada tahun 1960 menandai Hollywood mulai bergeser ke kiri, seiring dengan berakhirnya era memasukkan aktor-aktor yang dicurigai bersimpati pada komunis ke dalam daftar hitam.
“Ini adalah era baru kebebasan berpendapat bagi bintang film yang tidak akan dimasukkan ke dalam daftar hitam jika mereka mengatakan sesuatu yang dianggap terlalu radikal,” kata pakar tersebut.
Hanya ‘pembelotan’ sementara?
Namun, dengan segala kehebatan budaya dan finansialnya, apakah Hollywood benar-benar mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan Biden dari pencalonannya kembali?
Pendapat Clooney di New York Times “pastinya jadi menambah titik tekanan bagi Biden,” kata Steven Maviglio, penasihat Partai Demokrat yang bekerja dengan mantan gubernur California Gray Davis.
Namun Maviglio yakin kepanikan para donor tertentu hanyalah “fenomena sementara”.
“Jika Presiden (Biden) bersikeras untuk tetap mencalonkan diri dan menjadi jelas bahwa yang akan maju menjadi capres adalah Biden dan Trump, Hollywood akan segera kembali mendukung Joe Biden,” kata Maviglio, seraya menambahkan bahwa ‘pembelotan’ oleh industri ini belum cukup banyak untuk bisa mengakhiri kampanye Biden.
Kini semua mata tertuju pada miliarder Jeffrey Katzenberg, mantan eksekutif Disney dan salah satu pendiri Dreamworks, yang menyelenggarakan penggalangan dana gala untuk Biden bulan Juni lalu.
Sejak penampilan Biden yang memalukan pada debat perdana, Katzenberg mendapat banyak kritik, namun dia sendiri tetap bungkam.
“Dia adalah ‘penggerak utama’ di balik mesin (uang Hollywood) tersebut. Jadi jika dia memutuskan untuk setop, semua akan terhenti bersamanya,” kata Maviglio.
[es/pp]