DUA dari tiga peserta difabel dalam rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) berhasil lolos hingga tahap akhir.
Hal ini menunjukkan komitmen Polri dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusivitas dalam penerimaan anggota baru.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan kedua difabel tersebut memiliki latar belakang pendidikan sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan dengan kompetensi di bidang teknologi dan informasi.
“Dari tiga peserta yang tes pusat ini, sampai saat ini masih lanjut dua orang,” ujar Dedi Prasetyo dikutip dari PMJNews.
Kedua peserta difabel tersebut menunjukkan prestasi yang gemilang selama proses seleksi dan berhasil mencapai tahap akhir. Nantinya, mereka akan bertugas sebagai dokter dan operator di bidang IT.
“Pekerjaannya lebih banyak ke staf, staffing, maupun kelompok-kelompok operator,” ungkap Dedi.
Calon siswa yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk difabel, akan memulai pendidikan pada tanggal 5 Maret 2024. Mereka akan diperlakukan setara dengan siswa reguler selama proses pendidikan.
Kebijakan inklusif ini merupakan inisiasi dari Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo untuk membuka kesempatan bagi kalangan difabel untuk bergabung dengan Polri.
Proses seleksi dan pendidikan bagi difabel dirancang sama dengan siswa reguler, menunjukkan komitmen Polri dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah difabel.
Polri juga akan membuka kesempatan bagi difabel untuk mengikuti seleksi pendidikan pembentukan Bintara mulai tahun ini.
Hal ini merupakan langkah maju Polri dalam mewujudkan kesetaraan dan membuka peluang bagi semua orang untuk mengabdi kepada negara.
(sus)