BANK Indonesia (BI) Perwakilan Kepri menggelar acara peluncuran bertajuk “Kick Off Gebyar Onboarding UMKM Kepri” secara daring, Jumat (4/3).
Kegiatan onboarding ini merupakan kolaborasi antara BI Perwakilan Kepri, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Gebyar Melayu Pesisir (GMP), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan sekaligus juga bentuk dukungan terhadap Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) tahun 2022,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi.
Musni mengatakan, tahun 2024 mendatang, pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM masuk ke platform digital. “Untuk saat ini, hingga 2021, baru 16 juta UMKM yang masuk platform digital. Ini masih perlu upaya dan kerja keras,” tuturnya lagi.
Kick off Gebyar Onboarding UMKM Kepri ini merupakan pembukaan atau awal dari serangkaian kegiatan edukasi dan fasilitasi UMKM Kepri go digital.
“Program ini meliputi empat tahapan yakni persiapan, edukasi, pendampingan serta monitoring. Dan akan berlangsung dalam tiga bulan kedepan,” ungkapnya.
Selain membuka Gebyar Omboarding UMKM Kepri, Musni juga menyampaikan kabar lainnya, yakni Kepri ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan GBBI di Maret ini.
“Tiga tujuan utama penyelenggaraan GBBI ini yakni peningkatan UKM/Artisan masuk ke ekosistem digital, lalu peningkatan transaksi penjualan UMKM/Omzet, dan terakhir pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui business coaching dan business matching,” paparnya.
Untuk mendukung GBBI, maka ajang tahunan yakni GMP dijadikan acara puncak dari GBBI. GMP yang sudah dilaksanakan dua kali ini dikemas dalam rangkaian acara yang padat.
“Dimulai dari kurasi UMKM dari Januari hingga Februari lalu, dengan melibatkan 338 UMKM dari seluruh wilayah Kepri hasil binaan dari masing-masing OPD, Kadin, OJK, perbankan, Dekranasda dan lainnya,” katanya lagi.
Dari pelaksanaan kurasi tersebut, 71 UMKM lolos kurasi, dan sebanyak 45 UMKM lolos dengan perbaikan di sejumlah aspek.
“Dari UMKM yang lolos, difasilitasi untuk pembuatan e-katalog produk. Selanjutnya, dibantu untuk pemasaran produk melalui kanal-kanal digital, melalui kegiatan onboarding UMKM ini,” tutup Musni (leo).