MALAYSIA meramal pertumbuhan mereka bakal minus di 2020. Ekonomi Negeri Jiran sepanjang tahun di kisaran -3,5% hingga -5,5%.
Hal ini disampaikan secara resmi oleh Bank Negara Malaysia, Jumat (14/8). Meski demikian otoritas optimistis ekonomi akan membaik di 2021, dengan pertumbuhan 5,5% hingga 8,0%.
Sementara itu, pada pengumuman PDB kuartal II 2020 ini, Malaysia mencatat -17,1% secara (YoY). Ini merupakan kontraksi ekonomi pertama sejak triwulan ketiga 2009 dan penurunan paling tajam sejak triwulan keempat tahun 1998.
Penguncian (lockdown) guna mencegah Covid-19 menghancurkan ekonomi negara itu. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5% sementara investasi turun 28,9%.
Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam.
Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.
Secara basis kuartalan (QtQ) ekonomi Malaysia -16,5% di kuartal II ini. Di kuartal I, Malaysia -2%.
Sebelumnya IMF meramalkan ekonomi negara itu akan -3,8% selama 2020. Ketergantungan Malaysia pada perdagangan global menjadi penyebab.
(*)
Sumber : CNBC