GAME Online diusulkan masuk ke dalam perhitungan sebagai salah satu komponen penyusun total kandungan dalam negeri (TKDN) untuk produk smartphone.
Usulan ini sekaligus membuka perspektif baru bahwa industri tidak hanya menghasilkan produk fisik tetapi juga produk digital.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, industri digital di Indonesia sangat berkembang dan sangat produktif dari segi ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan sebagainya.
Oleh sebab itu, kata dia, komponen digital dalam perhitungan TKDN dapat mengakselerasi kreativitas anak negeri dalam mengembangkan industri digital.
“Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu harus ada transformasi ekonomi menuju Industri 4.0, kita juga harus mengakselerasi pertumbuhan industri digital. Karena itu saya mengusulkan produk digital bisa menjadi perhitungan TKDN sehingga karya digital anak negeri bisa masuk, dikenal dan akhirnya digunakan,” kata Jerry dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/10).
Dia menuturkan, potensi pengembang, pelaku dan investor produk digital sangat besar. Menurutnya, seluruh stakeholder terutama pemerintah perlu memfasilitasi hal tersebut.
“Pemasaran industri digital itu relatif sederhana. Tidak perlu pelabuhan, container dan sebagainya. Yang perlu hanya integrasi digital itu sendiri, antara produsen, sistem pembayaran dan langsung ke konsumen. Jadi relatif mudah pengurusannya,” sambungnya.
Jerry sendiri mengaku telah mengamati industri digital di Korea Selatan. Negara itu diketahui memiliki industri game online dan aplikasi yang sudah mendunia. Pendapatan Korea dari ekspor produk digital diketahui melebihi sektor lain.
“Kolaborasi adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Kita harus bisa membentuk ekosistem produk digital agar ada integrasi antara developer, provider, investor, dan sebagainya. Itulah sebabnya masuknya industri digital sebagai perhitungan TKDN akan berdampak sangat positif,” katanya.
Menanggapi usulan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik. Dia mengatakan, ide tersebut merupakan perspektif baru dan layak dipertimbangkan.
“Usul Wamendag ini bagus sekali. Ini perspektif baru dalam perhitungan komponen TKDN. Saya kan ketua tim TKDN,” kata Luhut.
Sekedar informasi, perhitungan terhadap berapa persen komponen nasional selama ini memang hanya didasarkan pada komponen fisik. Untuk produk handphone misalnya, komponen yang dihitung adalah kaca, IC, casing dan lain-lain. Sementara program yang terkandung dalam handphone itu sendiri tidak dihitung.
(*/hzh)
Sumber: Detik.com