SEORANG guru mengaji berinisial SD (40), jadi korban pembacokan salah satu warga di Batam. Sang warga yang kemudian berhasil diamankan polisi, mengaku kesal dengan suara toa dari rumah Tahfiz binaan korban.
Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia mengatakan, motif tersangka pelaku melakukan aksi pembacokan tersebut karena kesal dengan suara toa dari rumah tahfiz yang dikelola korban. Ia menyebutkan, tersangka pelaku yang berinisial RE membacok SD di depan muridnya.
“Hasil pemeriksaan, aksi pembacokan itu dilakukan di depan murid-murid rumah tahfiz tersebut. Korban mendatangi pelaku dan cekcok, pelaku mengambil parang dan menebas korban,” kata Betty kepada wartawan di Polsek Batam Kota, Senin (28/8/2023) kemarin.
Betty menyebutkan, pada Minggu (27/8) rumah tahfiz tersebut tengah melakukan kegiatan didikan subuh. Diduga, tersangka pelaku tak tahan mendengar suara toa dari tempat mengaji tersebut.
“Jadi rumah Tahfiz itu ada didikan subuh setiap hari minggunya. Nah pas hari kejadian, kebetulan ada kegiatan perlombaan menyambut HUT RI untuk anak-anak di sana,” ujarnya.
Betty juga menerangkan bahwa tersangka pelaku yang kesal dengan suara toa itu, melemparkan batu ke rumah Tahfiz tersebut. Kemudian para murid keluar untuk memeriksanya.
Setelah murid-murid itu keluar, mereka melihat ternyata tersangka pelaku RE yang melempar. Mereka kemudian mengadu ke SD.
Betty menyebut, kejadian tersebut murni perselisihan antara tetangga.
“Jadi kasus ini bukan kasus SARA. Ini murni ketersinggungan antara tetangga,” ujarnya.
(ham)