BUAYA Asia yang satu ini dibedakan dari moncongnya yang panjang dan tipis. Bentuknya lucu dan sering disebut tidak begitu berbahaya bagi manusia.
Nama “gharial” berasal dari kata “ghara” yang berarti kuali lumpur. Orang Eropa menyebut spesies buaya ini dengan nama gavial, sehingga ia dikenal sebagai gavial atau gharial.
Gharial dapat dibedakan dengan mudah dari spesies buaya lain. Ia memiliki moncong yang memanjang, tipis, sempit, dan dilapisi oleh banyak gigi tajam yang saling bertautan.
Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo, status konservasi gharial saat ini adalah terancam punah. Populasinya perlu dijaga agar tidak semakin berkurang.
Apa yang menarik dari buaya gharial ini?
1. Habitat Gharial.
Gharial hidup di sungai air tawar yang jernih. Mereka senang menghabiskan waktu di tikungan sungai yang airnya lebih dalam.
Gharial tidak cocok hidup di tanah, sehingga mereka biasanya hanya meninggalkan sungai untuk berjemur di bawah sinar Matahari atau bersarang.
Sebelumnya, gharial ditemukan di Pakistan hingga Myanmar. Namun, jangkauan reptil ini semakin menyusut, yakni hanya ada di dua negara; India dan Nepal.
Habitat gharial di India berada di sepanjang Sungai Chambal, Girwa, dan Son. Sedangkan di Nepal berada di sepanjang Sungai Narayani.
2. Ciri fisik Gharial.
Seekor gharial bisa memiliki panjang antara 3,5 meter hingga 4,5 meter untuk betina, dan jantannya bisa mencapai 5 meter hingga 6 meter.
Gharial memiliki otot kaki yang lemah sehingga mereka tidak bisa bergerak dengan baik di daratan. Saat berada di darat, gharial bergerak dengan mendorong tubuh mereka ke depan seperti menggeser perut.
3. Mangsa Gharial.
Tidak seperti spesies buaya lainnya, gharial tidak mengintai dan menerjang mangsanya. Pasalnya, moncong gharial memiliki sel sensorik yang dapat mendeteksi getaran di dalam air.
Gharial biasanya membidik ikan dan menangkap mereka dengan rahang yang dipenuhi oleh ratusan gigi. Jika gharial dewasa umumnya memangsa ikan, gharial muda dapat memakan hewan-hewan kecil lain, seperti serangga, krustasea, dan katak.
Buaya yang satu ini tidak terlalu berbahaya bagi habitat manusia karena hanya memangsa ikan dan hewan-hewan kecil saja.
4. Reproduksi Gharial.
Gharial jantan melakukan perkawinan dengan dengan beberapa betina. Betinanya mencapai kematangan seksual ketika panjangnya sudah mencapai 3 meter dan jantan mencapai 4 meter.
Betina menggali sarang selama musim kemarau, antara bulan Maret dan April, setelah melakukan proses kawin di bulan Desember atau Januari. Gharial betina dapat menyimpan 40 telur yang akan menetas pada 60 hingga 80 hari kemudian. Setelah menetas, bayi-bayi gharial akan diasuh oleh betina, hingga mereka mampu berburu makanan sendiri.
(ham)
Artikel dan informasi lain dari BatamBuzz, bisa disimak di : www.batambuzz.com