HEBOH itu berawal dari tayangan sebuah video di jejaring sosial yang diunggah oleh seorang netizen wanita.
Dalam videonya, sang netizen menyampaikan informasi tentang sarden dalam kemasan kaleng yang dibelinya dan mengandung cacing pita.
Video ini kemudian viral.
Ada informasi yang berkembang kemudian, beberapa merk sarden yang disampaikan merupakan produk sarden dalam kemasan yang diproduksi di Batam. Lantas? Benarkah informasi ini.
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri akhirnya melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah merk sarden kaleng yang diduga bercacing pita.
Hasilnya, mereka menemukan ada tiga merek sarden dalam kemasan kaleng yang beredar di Kepri dan Riau mengandung cacing.
Masing-masing bermerk Hoki, IO, dan Farmer Jack.
Tak sedikit warga Batam/Kepri yang menggemarinya 3 peoduk sarden dimaksud.
Hasil pemeriksaan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru juga menyimpulkan serupa.
Tiga produk impor ikan kaleng Sarden Mackerel Farmerjack diungkap oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru melalui hasil uji laboratorium mengandung cacing parasit.
Parasit Anisakis atau cacing yang ditemukan itu biasa menyerang ikan dan mamalia laut, dan manusia.
BBPOM Kota Pekanbaru menanggapi beredar luasnya video dan foto di media sosial. Dengan menguji sampel produk ikan kaleng jenis makarel itu. Kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Ada tiga produk ikan makarel, yaitu merek 10, Farmer Jack, dan HOK,” kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri, di Pekanbaru, Rabu, 21 Maret 2018.
Tiga produk impor ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing, sehingga harus segera ditarik dari peredaran dan masyarakat agar tidak mengonsumsinya.
Sementara itu Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam, mengeluarkan hasil uji yang menyebut Sarden Mackerel Farmerjack terdeteksi mengandung parasit Anisakis atau cacing yang biasanya menyerang ikan dan mamalia laut, dan manusia.
Tarik Produk
SEHUBUNGAN dengan temuan itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad langsung memerintahkan jajarannya untuk menarik produk-produk dimaksud.
https://youtu.be/z61qOzwo3dg
Dengan keluarnya hasil identifikasi parasit Anisakis itu, Dinas Kesehatan P2KB akan segera menarik produk tersebut dari peredaran untuk diserahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam untuk dimusnahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr Syamsurizal dilansir dari Antara menghimbau masyarakat agar tidak panik.
“Kita himbau masyarakat yang membeli untuk tidak panik, silahkan dikembalikan ke toko-toko tempat pembelian untuk nantinya akan dimusnahkan oleh BPOM,” kata Syamsurizal.
Menurutnya, ada dua produk ikan Makarel yang terdeteksi Anisakis tersebut yaitu produk IO dan HOKI yang di produksi oleh PT. Prima Niaga Indomas dan PT. Interfood Sukses Jasindo.
Keberadaan parasit jenis nematoda (Anisakis sp) ini menandakan bahwa produk tersebut memiliki kualitas bahan baku yang tidak baik, sehingga Balai POM Batam meminta perusahaan yang memproduksi produk tersebut segera menarik dari peredaran.
Penemuan ikan sarden kalengan merk Meckerel Farmerjack ini berawal beberapa video tentang adanya cacing dalam produk tersebut. Video itu beredar di dunia maya dan direspon banyak warganet.
Mendapat laporan tersebut Dinkes P2KB Kabupaten Lingga bersama tim dari satpol PP Lingga dan Kepolisian langsung turun kelapangan mengecek informasi tersebut dan melaporkan sampelnya ke Balai POM Batam.
Sumber : Antara / Batam TV