PT INFINEON Technologies yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo berencana meningkatan investasinya di Batam. Adapun bentuk investasi perusahaan semikonduktor asal Jerman itu yakni pembangunan infrastruktur geduyng senilai Rp 1,26 triliun.
Direktur Logistik Infineon, Aldrin Purnomo mengatakan rincian investasi Infineon yakni pembangunan gedung baru BAT 3 pada tahun ini. Luasnya 21.000 sqm (m2). Dengan perluasan ini, perusahaan manufaktur ini telah memiliki 3 gedung produksi.
“BAT 1 yang merupakan Gedung pertama yang dibangun pada tahun 1996 seluas 9.000 sqm (m2), dan kemudian Gedung BAT 2 yang dibangun pada tahun 2018 seluas 12.000 sqm (m2),” katanya yang mewakili manajemen Infineon, Minggu (18/9).
Dengan gedung baru, maka kapasitas produksi yang sebelumnya berada di angka 13-15 juta pcs per minggu di 2019, kini akan meningkat menjadi 30 juta pcs per minggu.
“Dan kami yakin akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, target kapasitas produksi yang direncanakan hingga 2030-2031 adalah 150-180 juta pcs per minggu,” tuturnya lagi.
Aldrin berharap proyek strategis PT Infineon dan dukungan BP Batam ini bisa menjadi role model atau percontohan proyek strategis di Batam. “Ini bisa jadi role model untuk perkembangan dan investasi industri berteknologi di Batam tentunya,” paparnya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal proses ekpansi ini agar berjalan sesuai koridor yang telah direncanakan.
“Kami tentu sangat bersyukur dengan ekpansi ini, hal ini menunjukkan ada kepercayaan yang baik dunia investasi kepada Batam. Tugas kami dan kita semua selanjutnya adalah mengawal dan memastikan investasi ini berada pada koridor yang direncanakan. Saat investasi ini jalan, maka lapangan kerja terbuka,” katanya.
Pria yang juga merupakan Walikota Batam ini, memberikan atensi besar, mengingat masih ada sejumlah hal yang menjadi perhatian bagi Infineon, seperti prosedur keimigrasian bagi lalu lintas WNA dan pemberlakuakn VoA yang hanya berlaku bagi pariwisata dan belum mengakomodir bagi kemudahan pertemuan bisnis, serta kebijakan di sejumlah Kementerian seperti Perindustrian dan BPKM.
Dengan ekpansi yang dilakukan Infineon, ia berharap mampu menjadi dorongan positif bagi peningkatan angka investasi di Batam.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya merilis realisasi investasi di Batam Penanaman Modal Asing (PMA) dan (Penanaman Modal Dalam Negeri) PMDN di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif realisasi investasi Semester I PMA sebesar 82,86 persen yang mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri sebesar 6,462 triliun. Praktis, dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri (leo).