MENJAGA makanan utamanya saat berbuka puasa sangat penting dilakukan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mengurangi makanan yang tinggi lemak.
Masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein. Sebab, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.
Dikutip dari Antara, dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM mengingatkan mengenai pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa atau makan sahur di Bulan Suci Ramadhan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit stroke.
“Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula,” kata Untung Gunarto dihubungi dari Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Pada prinsipnya, kata dia, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.
“Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL,” ujarnya.
Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke.
“Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur,” ucapnya.
Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan, lanjutnya, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.
(*/ade)