BADAN Pengusahaan (BP) Batam mendapatkan penawaran menarik dari perusahaan asal Amerika, POWIN LCC yang berkunjung ke Batam, Rabu (18/7/2023). Perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut berniat berinvestasi di Batam, direncanakan dimulai tahun 2025.
Untuk tahap awal, POWIN datang ke Batam untuk mengumpulkan informasi terkait rencana investasi tersebut.
Head of International Business Development POWIN LCC, Miguel Angel Escribano mengatakan tujuan datang ke Batam, yakni untuk menjajaki investasi dan mengetahui lebih lanjut peluang investasi di Indonesia, terutama di Batam.
“Kami berencana untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dan kami percaya Indonesia. Terutama Batam, yang memiliki lokasi yang sangat strategis karena Batam merupakan kawasan perdagangan bebas dan memiliki banyak kawasan industri serta fasilitas yang mumpuni,” ungkapnya.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyambut baik rencana investasi tersebut. Sebab investasi ini dapat mendorong pengembangan teknologi terbarukan dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan.
“BP Batam tentunya menyambut baik akan rencana investasi dari perusahaan Powin ini. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.
Ariastuty mengungkapkan upaya ini sebagai tindak lanjut atas arahan dari Kementerian Perekonomian untuk mendorong pertumbuhan industri semikonduktor di Batam, khususnya dengan menggandeng perusahaan-perusahaan asal Amerika untuk berinvestasi di Batam.
Dari situs mereka diketahui Powin LCC merupakan perusahaan industri berkonsep ramah lingkungan, berbasis di Amerika dan Asia. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi energi masa depan, seperti energi surya dan sistem manajemen penyimpanan energi terbarukan menggunakan baterai.
“Dari hasil diskusi tadi, mereka datang ke Batam atas rekomendasi dari partner mereka, Vena Energy. Mereka berencana untuk membuat manufaktur yang akan dikirim ke luar negeri dan diperkirakan dapat memproduksi sekitar 11.000 unit setiap tahunnya. Mereka sangat berharap dapat berinvestasi di Indonesia, terutama Batam yang memiliki lokasi strategis,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, perusahaan ini akan memulai beroperasi paling lambat di tahun 2025 mendatang. Dalam 6 hingga 9 bulan ke depannya, mereka akan terlebih dahulu mengumpulkan data dan informasi investasi di Batam, sebelum mendaftarkan investasinya.
“Kita berharap, semoga ke depannya investasi ini benar-benar bisa terealisasikan. Demi peningkatan realisasi penanaman modal asing di Batam,” pungkasnya (leo).