INVESTOR dari Malaysia berencana ekspansi usaha di sektor agribisnis dengan nilai Rp 350 miliar. Batam menjadi pilihan karena lokasinya yang strategis, sehingga menguntungkan dari sisi logistik dan sisi waktu.
Hal tersebut diungkapkan Atase Perdagangan KBRI Singapura, Rumaksono. Ia memberikan respon positif kepada BP Batam yang akan mendukung penuh, hingga investasi tersebut terealisasi.
KBRI Singapura akan menjadi pihak yang memfasilitasi realisasi investasi tersebut. Adapun investasi berasal dari negeri jiran tersebut untuk membangun peternakan ayam dan produksi pakan ternak dengan orientasi ekspor ke Singapura. Kapasitasnya 1 juta ekor ayam per bulan.
“Singapura sangat bergantung kepada impor ayam dan saat ini membutuhkan sekitar 3,6 juta ekor ayam per bulan. Indonesia saya kira bisa mengambil pasar 1/3 nya sekitar 1 juta ekor ayam per bulan untuk bisa masuk ke Singapura, mengingat sebelumnya 100 persen ayam hidup dipasok dari Malaysia,” katanya saat berkunjung ke Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (5/12).
“Ketika Malaysia melakukan banned ekspor untuk ayam hidup, Singapura mencari alternatif atau sumber baru untuk ayam hidup,” sebutnya lagi.
Untuk alasan tersebut, Batam menjadi pilihan karena lokasi yang strategis, sehingga sangat menguntungkan dari sisi logistik dan sisi waktu. “Dari pengalaman mereka untuk pengiriman diperlukan waktu empat sampai lima jam dan kalau lebih dari itu mortality nya akan lebih tinggi,” paparnya.
Ia juga memberikan informasi bahwa perusahaan Malaysia yang berniat investasi tersebut, memiliki fasilitas peternakan ayam di Johor, Malaysia. Teknologi peternakannya sudah sesuai dengan standar peraturan impor Singapura.
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto menyambut baik niat investasi tersebut.
“BP Batam menyambut baik investasi tersebut. Ini potensi ekonomi yang tinggi karena menurut perhitungan bisa 80 ribu ekor ayam per hari, dan kalau ini bisa terealisasi maka ini yang pertama kali ada ekspor ayam dari Batam ke Singapura,” katanya.
Menurutnya, BP Batam akan terus mendorong peningkatan investasi. Untuk itu pihaknya, akan mengawal rencana investasi tersebut dan telah mengusulkan sejumlah lokasi investasi, salah satunya di Galang.
“Tempat yang paling longgar di Galang dan kalau Galang bisa dipakai, ini akan mendorong perkembangan Batam, BP Batam mendukung serius baik dari segi lokasi, regulasi, dan perizinan,” ungkapnya (leo).