RENCANA pembangunan jembatan Batam – Bintan masih terus dikaji oleh pemerintah.
”Saat ini sedang dilakukan koleksi data dan kajian soal rute dan tapak-tapak kaki jembatan,” kata Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zakarsi kemarin (14/4).
Menurut rencana, jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan di Kepulauan Riau itu memiliki panjang sekitar 6,4 kilometer. Lebih panjang daripada Jembatan Suramadu yang memiliki panjang 5,4 kilometer.
Jembatan nanti memiliki empat tapak (pilar) utama. Satu di Tanjung Talok, Pulau Batam. Lalu di Pulau Menang, Pulau Tanjung Sauh, hingga berakhir di Kecamatan Seri Kuala Lobam di Pulau Bintan. Memanjang dari barat ke timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan gubernur Kepulauan Riau pada awal 2019.
Dari pertemuan tersebut, Gubernur Nurdin Basirun menyatakan bahwa sudah ada feasibility study (FS). Namun, PU belum menerima detail FS ini.
”Kemarin Pak Presiden kan sudah menyampaikan akan membangun. Kemarin saya juga mau ke sana, tapi Pak Presiden meresmikan paspro,” jelas Basuki.
Dia mengatakan, sampai hari ini belum ada target pasti untuk pembangunan. Namun, dia berharap paling lambat 2020 konstruksi jembatan mulai dikerjakan.
Jembatan Batam-Bintan diharapkan bisa memicu pertumbuhan wilayah di Kepulauan Batam dan sekitarnya yang termasuk segi tiga pertumbuhan antara Indonesia-Malaysia-Singapura.
(*)