MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jembatan Batam – Bintan mulai dibangun pada 2020.
Saat ini, dia masih akan mengevaluasi hasil studi kelayakan atau feasibility study (FS).
“Menurut mereka [Pemprov Kepulauan Riau] sudah bikin. Jadi nanti kita detailkan desainnya,” kata Basuki di kantornya, Jumat (12/4).
Basuki mengaku belum menetapkan target penyelesaian proyek ini. Hanya saja, dia ingin pelaksanaan pembangunan segera dimulai.
“[Target selesai] belum. Tapi akan kita mulai nanti paling lambat 2020. Ini kan desainnya panjang, jembatan sepanjang berapa tuh,” urainya.
Dia menilai, keberadaan jembatan ini nantinya akan berdampak pada pengembangan wilayah setempat. Apalagi, daerah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus, dan jadi lokasi ekspor-impor barang dari negara sekitar.
“Ini kan melalui beberapa pulau, jadi nanti pengembangan wilayah itu. Karena menghadapi Singapura. Di FS-nya ada lengkap,” tandasnya.
Adapun pembiayaan proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp 4-5 triliun. Basuki belum memutuskan skema pembiayaan proyek. Menurutnya, proyek bisa dikerjakan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN).
Kepala Biro Komunikasi Publik, Setjen Kementerian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, menambahkan, jembatan ini bakal membentang sepanjang 6,4 Km. Dengan kondisi geografis setempat, akan terdapat tiga tapak jalan jembatan.
“[Berdiri di atas] Pulau Tanjung Taluk, Pulau Ngenang, Pulau Tanjung Sauh, sama Pulau Lobam. Jadi ada empat kaki kakinya,” pungkasnya.
Sumber : CNBC Indonesia