- Nama : Kamp Pengungsi Galang
- Lokasi : Pulau Galang, Kepulauan Riau
- Masa Operasi : 1979 – 1997
- Jumlah Pengungsi : +/- 250.000 jiwa
KAMP pengungsi Galang adalah tempat pengungsian orang Vietnam yang pada tahun 1979 – 1996 sering dikenal sebagai manusia sampan. Kamp ini berada di pulau Galang di bagian selatan pulau Batam dengan jarak lebih kurang 7 km. Selama kurun waktu 7 tahun, lembaga UNHCR, PBB mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti: pulau Natuna, Terempa, pulau Anambas dan sekitarnya menjadi satu di tempat ini.
Kamp ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik PMI, kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan/kuil, dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Selama berada di tempat ini, para pengungsi tersebut mempelajari bahasa Inggris dan beberapa bahasa lain serta mengikuti berbagai latihan ketrampilan, sambil menunggu keputusan dari pihak PBB. Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997. Pada tahun 2000, kamp ini berganti nama menjadi Wisata Sejarah Galang Batam.
Sejarah
SEJARAH Camp. Vietnam untuk penampungan sekitar 250.000 pengungsi, berawal saat para pengungsi perang asal Vietnam melarikan diri dari negaranya karena konflik yang berkepanjangan.
Pengungsian ini dimulai pada tanggal 29 april 1975, dan dilakukan secara besar – besaran. Ada ratusan ribu warga vietnam yang mengungsi pada saat itu.

Hal ini terjadi karena kalahnya pasukan AS dan berkuasanya rezim komunis. Para pengungsi meninggalkan Vietnam menggunakan transportasi laut dengan kapal-kapal. Mereka mengarungi lautan tanpa tujuan yang jelas.
Hingga pada akhirnya rombongan pertama pengungsi tiba di pulau Natuna pada tanggal 21 Mei, tahun 1975.
Rombongan pertama ini berjumlah 75 orang. Semakin hari semakin bertambah jumlah rombongan yang tiba di perairan Kepulauan Riau. Mereka tersebar dimana-mana dengan jumlah yang sangat banyak.
Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan di beberapa negara, seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Melihat kondisi para pengungsi yang sangat memprihatinkan, akhirnya PBB melalui UNHCR melakukan rapat dengan beberapa negara di Bangkok dan menetapkan salah satu pulau di Indonesia sebagai tempat pengungsian. Salah satunya di pulau Galang.
Dari pengumpulan di semua lokasi di Indonesia saat itu, akhirnya terkumpul kurang lebih 250.000 jiwa pengungsi.
Kamp pengungsian ini dibuat exclusive dan tertutup bagi orang luar, hal ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit Vietnam Rose yang banyak terjadi semasa perang Vietnam.
Selama dalam pengungsian, seluruh biaya hidup mereka di tanggung oleh UNHCR. Mulai dari biaya makan, kebutuhan sehari-hari, pendidikan, dan kesehatan.

Di sini juga disediakan sekolah, rumah sakit, pemakaman umum, dan tempat ibadah bagi seluruh Agama. Sistem pengairan juga sangat baik. Ada pipa-pipa besar untuk menyalurkan air dari luar pulau Galang. Sistem kelistrikan juga baik. Bisa dilihat dari tiang-tiang listrik yang masih berdiri di lokasi ini sampai sekarang. Di pengungsian itu juga terdapat penjara bagi para pengungsi yang melakukan kejahatan.
Setelah perang vietnam mereda, mereka pun mulai dikembalikan lagi ke negara asal secara bertahap. Pemulangan ini didukung penuh oleh pemerintah indonesia sejak tahun 1994.
Pengaturan Kamp saat Dioperasikan
Kamp Galang memiliki dua bagian:
- Kamp pertama untuk pengungsi baru, yang belum mendapat izin penempatan dari Amerika Serikat atau negara penempatan lainnya.
- Setelah ada persetujuan, pengungsi dipindahkan ke Kamp Kedua, di mana mereka mendapat instruksi dalam bahasa Inggris sekaligus informasi budaya di tempat baru. Kamp Kedua juga menampung pengungsi Kamboja yang telah ditampung dan diberi persetujuan di Thailand, yang menyebabkan ketegangan dengan pengungsi Vietnam yang merupakan mayoritas.
Pengaturan dilakukan oleh kepolisian Indonesia. Sementara pekerja sosial dan dan pekerja hukum, disediakan oleh negara partisipan dan PBB.
Hubungan antara pengungsi dan pengawas kepolisian Indonesia tidak selalu mudah. Dari waktu ke waktu ada laporan tentang gesekan besar mengenai kondisi sosial dan administrasi di kamp.
(ham)