KENAIKAN harga BBM yang terjadi lebih dari satu pekan lalu, ternyata tidak memengaruhi angkutan logistik luar negeri yang mengangkut kontainer dari Batam menuju Singapura.
Menurut salah satu pengusaha pelayaran dari Batam, Osman Hasyim, kapal pengangkut logistik menggunakan solar dengan tarif khusus industri.
“Kenaikan minyak itu tak berpengaruh. Tidak akan ada kenaikan tarif. Karena solar yang dibeli itu solar industri. Harganya Rp 16 ribu per liter sesuai dengan aturannya,” katanya Rabu (14/9).
Seperti yang diketahui, setelah resmi naik 3 September lalu, harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Osman juga menyampaikan bahwa komponen biaya logistik dari pabrik ke pelabuhan, kemudian ke negara tujuan sangat kecil, karena ditangani oleh pihak luar negeri, misalnya dari Batam ke China yang melewati Singapura.
“Jadi, dunia pelayaran sudah mengalami kenaikan sejak lama dan bertahan dengan tarif segitu. Jadi, apakah BBM mau naik atau turun, efeknya tetap sama,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa kenaikan mungkin terjadi pada tarif logistik darat, dimana prosesnya dari pabrik manufaktur menuju pelabuhan. “Angkutan darat itu mungkin mengalami kenaikan, karena menggunakan solar subsidi. Di luar itu, ada kapal angkutan penumpang dan juga kapal rakyat,” jelasnya lagi (leo).