IVEN wisata tahunan Batam, Kenduri Seni Melayu (KSM) kembali digelar di Batam, 14-15 Juni 2023. Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid mengaku bangga kesenian dan budaya Melayu di Batam bisa mendunia. Bahkan, Batam bisa berkolaborasi dengan sejumlah negara dalam melestarikan kesenian dan budaya tersebut.
Kebanggaan itu diungkap Jefridin di sela perhelatan Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25 di kawasan Harbour Bay, Rabu (14/6/2023) malam.
Selain sanggar kesenian nusantara yang ikut tampil dalam KSM ke-25 ini, terdapat enam negara terlibat di dalamnya; Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Myanmar, dan India.
“Ini bentuk Batam yang peduli dan terus melestarikan budaya Melayu,” ujar Jefridin.
Sepanjang pergelaran itu, Jefridin terlihat meningkati dan ikut bergembira di tengah para penari, seniman, hingga budayawan yang terlibat dalam KSM tersebut.
Untuk diketahui, KSM ke-25 ini, menjadi salah satu rangkaian Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil) 1 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
“Ini menjadi ajang promosi dan bentuk pelestarian kesenian Melayu ke dunia luar,” ujarnya.
Ia berharap, KSM ke depan semakin banyak melibatkan negara luar agar gema KSM makin bergaung dan menjadi event kebanggan Kota Batam.
“Semoga KSM terus mendunia dan terus melestarikan budaya dan kesenian Melayu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengaku suksesnya KSM ke-25 ini tak lepas dari peran semua pihak termasuk para seniman hingga budayawan.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Di KSM ke-25 ini, negara Myanmar merupakan negara pertama kali terlibat KSM,” ujarnya.
Adapun, KSM ke-25 ini berlangsung 14-15 Juni 2023. Sepanjang acara, KSM memberikan kesempatan bagi 24 sanggar kesenian di Indonesia, di antaranya Kota Sibolga, Kota Pekanbaru, Kabupaten Meranti, Kabupaten Lingga, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, dan Kota Medan.
Ia melanjutkan, sanggar kesenian dari Kota Batam juga tak kalah memukau. Ada 50 orang tampil pada pembukaan KSM ke-25. KSM menyuguhkan beragam penampilan kebudayaan Melayu seperti musik, tari, membaca puisi, berpantun, dan permainan rakyat yang dikemas dalam panggung pentas yang menarik dan menghibur.
Permainan rakyat yang disuguhkan dalam KSM tahun ini di antaranya kaki bajang (egrang), gasing, seletup, dan canang. Kemudian Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji akan ditampilkan pada kegiatan KSM.
“Ada penampilan Joget Dangkong juga. Joget Dangkong ini diawali dengan mendendangkan lagu Dondang Sayang. Adapun, para penarinya berkelompok yang kemudian ketika tampil membentuk lingkaran, yang berarti sebuah perkenalan kepada penonton. Adapun, alat musik yang mengiringinya yakni satu buah gendang tambur, biola, dan akordion,” tuturnya.
Selain itu, ada stand bazar kuliner dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Batam yang ikut meramaikan KSM 2023. Menariknya lagi, salah satu tenant kuliner nanti akan menawarkan kuliner khas Melayu, seperti lendot, putu piring, mie sagu dan sebagainya.
“KSM tampil berbeda setiap tahunnya, selain penampilan dari peserta, panggung juga dibuat spektakuler dengan ornamen Melayu yang dibalut modern,” tutup Ardi (leo).