Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Kecelakaan Maut di Bundaran Dompak Tanjungpinang, Dua Pengendara Tewas
    8 jam lalu
    Disdukcapil Batam Siapkan Pencetakan KTP di Tiap Kecamatan
    8 jam lalu
    Warga Patam Lestari Resah Akibat Penimbunan Sungai
    8 jam lalu
    Polda Kepri Amankan 5 Kilogram MDMB-4EN Pinaca, Bahan Baku Ganja Sintetis
    9 jam lalu
    Ditresnarkoba Kepri Ungkap 26 Kasus dan Amankan 39 Tersangka Tindak Pindana Narkotika
    11 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Batam 10K 2025, Ajang Lomba Lari Bergengsi di Kota Batam Siap Digelar
    33 menit lalu
    Dunia Sepakbola Berduka, Diogo Jota Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
    3 hari lalu
    Disdik Batam Catat 1.039 Siswa Belum Tertampung di Sekolah Negeri
    4 hari lalu
    Proses SPMB SD Selesai, Pemko Batam Cari Solusi Calon Siswa Tak Tertampung
    1 minggu lalu
    Pemberlakuan Jam Malam untuk Pelajar di Tanjungpinang Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Taman Rusa Sekupang, Batam
    7 hari lalu
    Raja Ja’far Ibn Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau VI)
    7 hari lalu
    Pulau Citlim, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Pekajang, Lingga
    2 minggu lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    1 bulan lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    1 hari lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    3 hari lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    4 hari lalu
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    7 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    7 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Ketika Bayi Lahir Dari Hasil Pembuahan 3 Orangtua
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Artikel

Ketika Bayi Lahir Dari Hasil Pembuahan 3 Orangtua

Redaksi
Editor Redaksi 9 tahun lalu 2.3k disimak
Sebar
263
SEBARAN
ShareTweetTelegram

SEORANG bayi laki-laki di Meksiko pada  April 2016 lalu, menggemparkan dunia.

Daftar Isi
Mengapa ada yang melakukan pembuahan bayi dari tiga orangtua?Bagaimana proses merencanakan kehamilan dari tiga orangtua?Apa bedanya teknik ini dengan program bayi tabung biasa?Mengapa teknik “tiga orangtua” dikatakan kontroversial?

Bayi tersebut merupakan kelahiran sukses pertama dari sebuah metode pembuahan yang cukup kontroversial: tiga orangtua.

Artinya, anak laki-laki ini membawa informasi DNA dari tiga orang yang berbeda.

Apakah hal itu memang bisa terjadi? Berikut penjelasa ilmiahnya seperti yang kami lansir dari laman helosehat.com.

Mengapa ada yang melakukan pembuahan bayi dari tiga orangtua?

Ibu dan ayah anak tersebut adalah pasangan asal Yordania yang telah kehilangan dua anak dari kehamilan sebelumnya akibat penyakit genetik langka yang disebut sindrom Leigh. Sang ibu membawa gen untuk penyakit ini di dalam DNA mitokondrianya. Jika mitokondria tidak bekerja dengan benar, sel bisa mati. Akibatnya, fungsi jantung, otak, otot, hati, dan paru-paru dapat sangat terganggu.

Seorang anak akan mewarisi rantai DNA dari kedua orangtuanya, tapi mereka hanya mewarisi DNA mitokondria dari pihak ibu sehingga jika genetik ibu membawa mutasi pada DNA-nya, calon bayi dapat mengembangkan berbagai kondisi medis yang mengancam jiwa. Penyakit mitokondria cenderung timbul pada masa kanak-kanak dan terus memburuk seiring waktu, berakibat fatal bahkan sebelum menginjak dewasa — sering membunuh bayi dalam beberapa tahun pertama kehidupan. Komplikasi penyakit mitokondria termasuk stroke, kejang, kebutaan, tuli, diabetes, penyakit Parkinson, dan gagal otot.

Wanita yang berisiko mewarisi mutasi ini memiliki beberapa pilihan terbatas jika mereka ingin melahirkan anak yang sehat. Penyakit bawaan mitokondria tidak memiliki pengobatan, dan memengaruhi sekitar 1 per 6.500 bayi dalam bentuk yang lebih serius.

Bagaimana proses merencanakan kehamilan dari tiga orangtua?

Bayi itu diciptakan melalui program IVF (in vitro fertilization) alias bayi tabung, prosedur yang melibatkan tiga orang: ibu, ayah dan donor. Para ilmuwan mengambil DNA dari inti sel telur ibu dan memasukkan materi genetik tersebut ke dalam sel telur donor. Hasilnya adalah telur “rancangan baru” dengan DNA mitokondria dari donor yang sehat dan DNA inti dari ibu. Telur itu kemudian dibuahi dengan sperma dari ayah di luar rahim ibu sampai menjadi embrio. Kemudian, embrio ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu, untuk menjalani 37 minggu kehamilan.

Merancang embrio menggunakan sumbangan mitokondria memberikan kesempatan pada ibu dengan mutasi mitokondria untuk bisa hamil sendiri dan melahirkan bayi sehat tanpa bawaan cacat genetik. Selain itu, prosedur ini dapat menghilangkan cacat mitokondria sepenuhnya dari garis keturunan keluarga selamanya.

Apa bedanya teknik ini dengan program bayi tabung biasa?

Selama prosedur bayi tabung yang biasa, sampel sel telur dan sperma utuh yang diambil dari masing-masing pihak akan disatukan dalam laboratorium untuk memungkinkan terjadinya pembuahan. Dengan prosedur ini, Anda dapat menggunakan kombinasi dari sel telur dan sperma asli milik Anda dan pasangan, atau sperma dan telur donor. Pada proses bayi tabung biasa, DNA yang terlibat hanya dari dua pihak, yaitu dari dua orangtua biologis atau satu orangtua dan satu donor.

Proses bayi tabung “tiga orangtua” melibatkan pengubahan DNA, sehingga embrio yang dihasilkan memiliki DNA inti dari kedua orang tua, dan DNA mitokondria serta sedikit sisa DNA inti dari donor; dari sinilah istilah “tiga orangtua” berasal. Artinya, Anak-anak yang diciptakan dari metode pembuahan ini akan terkait secara genetik dengan donor, tetapi di saat yang sama jejak DNA inti dari donor hanya membentuk porsi kecil dari materi genetik anak — hanya sekitar 0,1% dari gen donor yang terkandung dalam mitokondria kita (dengan 99,9% sisanya berasal dari inti sel milik ibu dan ayah kandung).

Dengan demikian, dalam kenyataannya keterkaitan “darah” antara donor dan anak tergolong jauh dari cukup untuk pihak donor bisa dikatakan sebagai orangtua yang sesungguhnya.

Mengapa teknik “tiga orangtua” dikatakan kontroversial?

Beberapa orang menentang dengan alasan agama atau etika, terutama jika dilihat dari teknik yang melibatkan modifikasi dan perancangan genetik sel telur dalam rangka untuk menciptakan embrio lain. Jadi, banyak anggapan bahwa teknik bayi tabung dari tiga orang ini terasa seperti “mengganggu takdir alam.”

Kekhawatiran kedua adalah bahwa dengan menciptakan campuran materi genetik baru, Anda juga mungkin akan menciptakan perubahan genetik yang sama sekali baru dan bisa berlangsung turun-temurun, sebelum kita memiliki kesempatan untuk mengetahui apakah perubahan ini berbahaya. Misalnya, sperma pria yang diubah secara genetik akan memengaruhi kode genetik dari telur atau sperma dari anak-anaknya, dan kemudian cucunya, cicitnya dan sebagainya, sehingga menyebabkan masalah kesuburan atau penyakit kronis tertentu yang sebelumnya tak pernah ada di generasi terdahulu.

Tahun 1990-an adalah kali terakhir para ilmuwan mencoba untuk merancang DNA bayi menggunakan sampel dari tiga orang, ketika mereka menyuntikkan DNA mitokondria dari donor ke dalam telur wanita lain, bersama dengan sperma dari pasangannya. Dua dari embrio yang dihasilkan mengembangkan kelainan genetik, sehingga prosedur ini dihentikan oleh Food and Drug Administration AS. Masalahnya mungkin timbul dari janin yang memiliki mitokondria dari dua sumber.

Di sisi lain, mereka yang pro terhadap metode alternatif ini berpendapat bahwa penggantian mitokondria bukan benar-benar modifikasi. Mitokondria yang disumbangkan diproduksi secara alami oleh donor (dalam telur donor) dan tidak direkayasa atau merupakan produk sintetis. Ini berarti bahwa peneliti menggunakan materi genetik yang terjadi di alam, tidak menambahkan sesuatu yang baru yang bersifat mendasar atau buatan. Mereka bersikeras bahwa metode penggantian mitokondria bersifat lebih seperti transplantasi daripada rekayasa genetika.

Pilihan Artikel untuk Anda

Kecelakaan Maut di Bundaran Dompak Tanjungpinang, Dua Pengendara Tewas

Disdukcapil Batam Siapkan Pencetakan KTP di Tiap Kecamatan

Warga Patam Lestari Resah Akibat Penimbunan Sungai

Polda Kepri Amankan 5 Kilogram MDMB-4EN Pinaca, Bahan Baku Ganja Sintetis

Ditresnarkoba Kepri Ungkap 26 Kasus dan Amankan 39 Tersangka Tindak Pindana Narkotika

Kaitan bayi, pembuahan, tiga orangtua
Redaksi 25 November 2016 25 November 2016
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Tes DNA, Kiswinar Anak Kandung Mario Teguh
Artikel Selanjutnya CN-235 Untuk Royal Thai Police
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Batam 10K 2025, Ajang Lomba Lari Bergengsi di Kota Batam Siap Digelar
Sports 33 menit lalu 61 disimak
Kecelakaan Maut di Bundaran Dompak Tanjungpinang, Dua Pengendara Tewas
Artikel 8 jam lalu 135 disimak
Disdukcapil Batam Siapkan Pencetakan KTP di Tiap Kecamatan
Artikel 8 jam lalu 145 disimak
Warga Patam Lestari Resah Akibat Penimbunan Sungai
Artikel 8 jam lalu 115 disimak
Polda Kepri Amankan 5 Kilogram MDMB-4EN Pinaca, Bahan Baku Ganja Sintetis
Artikel 9 jam lalu 120 disimak

POPULER PEKAN INI

Truk Pengangkut Pasir Tabrak Dua Mobil di Batam
Artikel 5 hari lalu 387 disimak
Touring Bintan X-MOC Batam Kepri 2025, Merekatkan Kembali Tali Persaudaraan
Artikel 3 hari lalu 384 disimak
Penumpang Super Air Jet Meninggal Dalam Penerbangan Semarang-Batam
Artikel 5 hari lalu 368 disimak
Penataan Infrastruktur Jalan di Batam; Akan Ada Jalur Khusus Roda Dua, Truk dan Bus
Artikel 5 hari lalu 328 disimak
247 Warga Korban Penipuan Sertifikat Tanah, Polisi Jelaskan Peran para Tersangka
Artikel 3 hari lalu 312 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?