KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) sambangi Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Sabtu (19/3). Ketua KPK, Firli Bahuri menyatakan bahwa Batam dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional, dan BP Batam memiliki andil yang besar dalam mempercepat akselerasi perekonomian Batam.
“Hari ini sengaja ke Batam, karena saya melihat BP Batam memiliki posisi dan kedudukan strategis di Batam, yang menjadi penopang pertumbuhan Indonesia,” kata Firli usai pertemuan.
Ia kemudian mengungkapkan tiga poin utama yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, yakni belanja negara baik dari APBN maupun APBD, konsumsi masyarakat dan investasi.
“Investasi itu penting, karena Batam adalah salah satu andalan Indonesia. Kita ingin Batam jadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi khususnya di Sumatera, dan kita harus bersaing dengan negara tetangga kita,” ucapnya.
Makanya, ia berharap agar setiap pegawai BP Batam mampu mengambil peran dan memahami tujuan negara, guna menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. “Saya titip kepada BP Batam, harus memberikan pelayanan yang mudah dalam perizinan berusaha, tanpa korupsi, tanpa penyuapan dan gratifikasi, sehingga dapat memberikan kepastian hukum, jaminan keamanan dan kemudahan perizinan berusaha kepada para pengusaha dan investor,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku antusias atas kedatangan Ketua KPK di lingkungan BP Batam. Ia berharap arahan dari Firli dapat memberikan motivasi dan masukan kepada pihaknya dalam rangka mengambil keputusan atau pun kebijakan di bawah kepemimpinannya.
“Hari ini kita mendengarkan supervisi dan masukan-masukan dari KPK terkait langkah-langkah dalam pengembangan investasi di Kota Batam. Adapun yang disampaikan sangatlah berguna bagi BP Batam dalam rangka mengambil keputusan atau kebijakan, guna menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik yang menjadi cita-cita dan harapan bagi kita semua,” ucapnya.
Dihadapan Firli, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa di tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 tumbuh sebesar 4,75 persen, dengan total nilai investasi mencapai 1,02 miliar USD.
“Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Kepri dan nasional, tentunya pencapaian positif ini harus kita pertahankan dan bila perlu kita tingkatkan lagi,” harap Rudi (leo).